Sabtu 21 Nov 2020 02:20 WIB

Bukopin: Kookmin Masuk, Dana Nasabah Bertambah Rp1,6 Triliun

KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.

Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A. Purwantono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan Achmad Purwantono mengatakan, sejak KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali (PSP) perseroan, pembukaan rekening dari perusahaan dan individu Korea di Bukopin melonjak tajam hingga mencapai Rp 1,6 triliun.

"Sejak KB Kookmin masuk, nasabah asal Korea yang bergabung di Bukopin terus meningkat. Dana simpanan dari nasabah asal Korea ini bertambah lebih dari Rp 1,6 triliun dalam dua bulan terakhir," ujar Rivan dalam keterangan di Jakarta, Jumat (20/11).

Baca Juga

Rivan menuturkan, banyaknya nasabah Korea Selatan yang bergabung dengan Bukopin menjadi salah satu bukti tingginya kepercayaan dan kredibilitas KB Kookmin Bank di pasar keuangan global, khususnya di Korea. Hal itu juga bagian dari strategi emiten berkode BBKP tersebut dalam melakukan diferensiasi pendanaan sebagai salah satu fokus transformasi bisnis perusahaan.

"Sebagai bank yang telah melayani negeri ini lebih dari setengah abad, dukungan Kookmin Bank ini sangat penting untuk semakin memperbesar peran Bukopin memperkuat ekonomi Indonesia. Adanya kesamaan pengalaman di bisnis UMKM, kami harapkan dapat mempercepat transformasi bisnis yang saat ini sudah berjalan," kata Rivan.

Di Korea Selatan, Kookmin menjadi bank komersial pertama yang berhasil menyalurkan kredit UKM hingga 100 triliun Won Korea (KRW) dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada segmen kredit UKM pada 2019. Adapun Bukopin yang terlahir dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia sebanyak 57 persen portofolio kreditnya juga disalurkan kepada UMKM.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung transformasi bisnis di Bukopin, KB Kookmin terus menambah aliran dananya ke bank ini. Total dana Kookmin yang masuk Bukopin mencapai 780 juta dolar AS atau setara Rp11,08 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS). Sebagian merupakan setoran modal dan sisanya dana simpanan.

Sebelumnya, President Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarter Lee Kang Hyun mengatakan, masuknya Kookmin ke Bukopin memberikan optimisme bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia. Ia percaya dengan kemampuan Kookmin Bukopin dapat bertransformasi menjadi bank modern.

“Semua (pelaku saja asal Korea) berpotensi menjadi nasabah Bukopin ke depan. Apalagi kekuatan Bukopin juga akan didukung sistem keuangan digital yang telah menjadi urat nadi perbankan di Korea Selatan,” kata Lee.

Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.

"Kami percaya dengan kemampuan Kookmin dan ini modal buat Bukopin. Akan banyak nasabah asal Korea yang bergabung dengan Bukopin, karena di Korea mereka juga nasabah Kookmin," ujar Lee yang sudah puluhan tahun menetap di Indonesia dan berhasil membesarkan merek Samsung.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement