Jumat 20 Nov 2020 15:56 WIB

UMM Dampingi Pembuatan Sistem Laporan Keuangan Petani

Isi modul menggunakan bahasa akuntansi yang sederhana agar mudah dipahami.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Foto: Humas UMM
Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Malang. Pengabdian ini dilakukan secara khusus dalam hal pendampingan membuat modul dan laporan keuangan.

Dosen pengabdi, Novitasari Agus Saputri, berinisiatif membuat modul berisi tentang profil Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta pemahaman tentang membuat laporan keuangan. Di dalam modul tersebut, unit usaha dan produk dari setiap kelompok tani disebutkan. Modul yang disusun oleh Novitasari beserta timnya ini dikerjakan dengan kurun waktu kurang lebih dua pekan.

“Saya sengaja membuat isi modul dengan menggunakan bahasa – bahasa akuntansi yang sederhana agar mudah untuk dipahami. Karena setelah selesai dibuat, modul ini akan dicetak dan dibagikan pada saat pelaksanaan kegiatan,” kata Novitasari.

Dosen pengabdi lainnya, Ike Arisanti, bertanggung jawab merancang sistem laporan keuangan. Sistem ini dibuat dengan tujuan agar para petani lebih mudah dalam membuat laporan keuangan. Sistem ini dirancang menggunakan aplikasi Microsoft Excel.

Ike dan Novitasari dibantu oleh dua mahasiswa berasal dari Prodi Akuntansi UMM yaitu Gresita Mahar dan Maulana Riyan. Keduanya dimintai bantuan untuk menyelesaikan modul dan sistem ini dengan kurun waktu yang sangat cepat.

Novitasari berharap, masyarakat dapat menerapkan laporan keuangannya dalam kegiatan transaksi sehari-hari. Tim PMM Mitra Dosen mengambil tindakan ini mengingat Ketua Gapoktan Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu sendiri, Sutejo, mengatakan masih minimnya pemahaman tentang laporan keuangan itu.  

Setiap transaksi tidak dicatat, hanya penjualan dan kas yang mungkin terdapat catatannya.  "Karena bapak-ibu anggota kelompok tani lebih memilih simpel dan tidak mau ribet. Maka dari itu, dengan adanya output berupa modul dan sistem laporan keuangan itu sendiri semoga dapat mempermudah pembuatan laporan keuangan Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement