jatimnow.com - Memasuki musim hujan, permintaan jahe di Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) mengalami peningkatan.
Memenuhi tingginya kebutuhan jahe tersebut, para pedagang PIOS mendatangkan pasokan tumbuhan berbunga rimpang yang banyak digunakan sebagai bumbu dan obat tradisional dari Medan.
Salah satu pedagang PIOS yang kerap mendatangkan jahe dalam skala besar, Soni mengatakan jika saat ini jahe lokal yang banyak tersedia adalah jahe asal Medan.
"Saat ini yang banyak jahe Medan. Kalau jahe Ponorogo masih belum panen raya. Kemungkinan pertengahan bulan depan baru panen," kata Soni, Jumat (20/11/2020).
Ia melanjutkan jika dirinya baru saja mendatangkan jahe Medan sebanyak 8,5 ton yang dipesan dari rekan bisnisnya di Jakarta.
Pasokan tersebut nantinya akan didistribusikan oleh Soni kepada para pelanggannya yang kebanyakan adalah para distributor jahe di pasar-pasar daerah yang berlokasi di Surabaya seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Bangkalan.
Pedagang asli Sumatera Barat ini mengungkapkan jika dirinya menjual jahe dalam kemasan karung dengan berat isi 70 kilogram. Untuk harga partai jahe karungan ini harga per kilogramnya mencapai Rp 35 ribu.
"Kalau ada pelanggan yang beli eceran 5 atau 10 kilogram tetap saya layani. Tapi harganya beda, yakni Rp 40 ribu per kilogram," bebernya.
Soni melanjutkan meski ada jahe impor namun permintaan pasar akan jahe lokal tetap tinggi. Hal itu dikarenakan kualitas jahe lokal masih di atas jahe import.
"Jahe impor itu cuman menang tampilan saja. Bentuk fisiknya memang lebih besar, tapi aroma dan rasanya masih kalah dengan jahe lokal. Sedang untuk jahe lokal yang kualitasnya terbaik adalah jahe Ponorogo, setelah itu baru jahe Medan," pungkas Soni.
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com
Ikuti Whatsapp Channel Republika
