Sabtu 21 Nov 2020 05:54 WIB

Menilik Kampung Sehat Ketahanan Pangan Jatiuwung

Ke depan, Kampung Jatiuwung akan dikembangkan dengan menghadirkan agrowisata.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana (tengah) meninjau panen raya di Kampung Sehat Ketahanan Pangan Jatiuwung, Kamis (19/11).
Foto: Eva Rianti
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana (tengah) meninjau panen raya di Kampung Sehat Ketahanan Pangan Jatiuwung, Kamis (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak sekitar tiga bulan yang lalu, ‘Kampung Sehat Ketahanan Pangan’ di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang lahir. Berlokasi tepatnya di Kampung Ledug, Kelurahan Alam Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, lahan seluas 10 hektar yang awalnya merupakan lahan tidur kini berubah 180 derajat menjadi lahan produktif yang ditanami sejumlah bahan pangan.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Jatiuwung, Syarif Hidayat menceritakan muncul dan berkembangnya lahan produktif tersebut. ‘Kampung Sehat Ketahanan Pangan’, kata dia, diinisiasi oleh Pemerintah Kota Tangerang, bersama dengan  Satuan Polsek Jatiuwung dan rayon militer (Ramil) Jatiuwung, dengan melibatkan masyarakat sekitar, terutama warga yang terdampak pandemi Covid-19.

“Ini (kampung ketahanan pangan) diciptakan menanggapi pandemi Covid-19. Alhamdulillah dibantu Polsek, Ramil, kita bisa memberdayakan dan memaksimalkan lahan ini. Tadinya tidak maksimal,” tutur Syarif kepada Republika, Kamis (19/11).

Syarif menyampaikan, terdapat ada tiga klaster sumber pangan yang ditanam atau dikembangbiakkan di lokasi ‘Kampung Sehat Ketahanan Pangan’ Jatiuwung. Ketiganya meliputi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

 

Dari sektor pertanian, tumbuh di lokasi tersebut ragam sayur mayur yang segar, seperti kangkung dan bayam, juga cabai dan tanaman umbi-umbian hingga palawija. Dari sektor perikanan, terdapat ikan nila dan ikan lele yang dibudidayakan di sana. Adapun, dari sektor peternakan, ada ayam, kambing, hingga sapi yang dipelihara.

Dalam perjalanannya, Syarif menyebut ada sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang terlibat dan menggarap kegiatan pertanian hingga peternakan di lokasi tersebut. Notabene dari mereka adalah masyarakat sekitar yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Efek pandemi terhadap masyarakat cukup luar biasa, salah satu solusinya adalah ketahanan pangan. Kita berdayakan ada sekitar 100 KK di sini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syarif mengatakan, penerima manfaat dari hasil pertanian hingga peternakan itu lebih luas, meliputi tiga rukun warga (RW). Secara operasional, Syarif berujar, ada banyak sokongan dari sejumlah pihak dalam menyediakan hal-hal yang dibutuhkan, meliputi bibit, pupuk, air, segala peralatan dan perlengkapan, juga fasilitas pendukung.

Selain dibantu oleh pihak Polsek dan Ramil, sejumlah pengusaha juga memberi dukungan materil. “Sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang membantu,” kata dia.

Syarif mengungkapkan, ke depan pihaknya akan melakukan pengembangan dengan menghadirkan agrowisata. “Ke depan mungkin banyak program ya, seperti bikin agrowisata, kita bikin di sini hiburan anak-anak. Kemudian kita carilah rekanan yang mau bergabung untuk menfasilitasi, dan memang saat ini pandemi, masyarakat butuh hiburan,” ujar dia.

Kampung Sehat Ketahanan Pangan Jatiuwung ditinjau oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana pada Kamis (19/11) dalam rangka kunjungan sekaligus panen raya. Nana mengungkapkan apresiasinya terhadap aktifnya kegiatan ketahanan pangan di lokasi tersebut.

“Ini (Kampung Sehat Ketahanan Pangan) adalah suatu hal yang sangat baik dan tentunya positif dalam rangka membantu masyarakat daripada kesulitan-kesulitan yang dihadapi terkait dengan masalah pangan,” kata Nana.

Menurut catatannya, Nana menyebut, hasil pertanian yang ditanam di lokasi tersebut setidaknya akan mengalami empat hingga 12 kali panen dalam setahun. Hal itu, menurutnya, akan mampu mencukupi pangan masyarakat, khususnya di sekitar kawasan Jatiuwung.

“Selain itu, dari perikanan, ikan lele, infonya sekali panen bisa sampai Rp 700 juta, saya rasa ke depan terus ditingkatkan,” kata dia.

Nana berharap, program tersebut dapat ditumbuhkembangkan dan menciptakan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar. “Dan tentunya ini pun bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi para petani atau bagi masyarakat yang ada, khususnya dalam rangka mengantisipasi kelangkaan pangan dalam kondisi pandemi Covid-19,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, dia bersama dengan jajaran Polres Metro Tangerang Kota, dan Pemerintah Kota Tangerang, serta tokoh masyarakat secara seremonial melakukan penanaman sejumlah bibit tanaman, penyemaian bibit ikan, serta memanem beberapa sayur mayur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement