Jumat 20 Nov 2020 12:35 WIB

Klaster Pesantren Baru Tasikmalaya, 66 Orang Positif Covid

Rata-rata yang terkonfirmasi positif adalah orang tanpa gejala.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Klaster Pesantren Baru Tasikmalaya, 66 Orang Positif Covid. Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Klaster Pesantren Baru Tasikmalaya, 66 Orang Positif Covid. Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Klaster penyebaran Covid-19 kembali muncul di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 66 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dari salah satu lingkungan pesantren di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, akan melakukan penelusuran (tracing) di lingkungan pesantren tersebut. Menurut dia, pesantren sudah terbuka agar petugas medis dapat melakukan pemeriksaan.

Baca Juga

"Mereka juga inisiatif sendiri untuk memeriksa semua warga pesantren. Semua juga sekarang masih ditahan di pesantren," kata dia, Jumat (20/11).

Ia mengatakan, saat ini kegiatan di pesantren dihentikan sementara. Para santri dan pengajar dilarang keluar masuk lingkungan pesantren.

Uus menambahkan, rata-rata yang terkonfirmasi positif adalah orang tanpa gejala. Mereka yang tak memiliki gejala akan diisolasi mandiri di lingkungan pesantren. 

"Pos kesehatan pesantren di sana sudah ada dua orang dokter. Nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk supervisinya," kata dia. 

Menurut Uus, isolasi mandiri yang dilakukan di pesantren itu menjadi alternatif untuk menanggulangi kepenuhan ruang isolasi di Kota Tasikmalaya. Apalagi, secara umum kondisi pasien terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan itu dalam keadaan baik.

"Tinggal nanti pemulihan Covid-19-nya," kata dia. 

Uus menilai, sejauh ini tak ada masalah dalam penanganan klaster pesantren yang baru muncul itu. Pesantren bersikap terbuka dalam melakukan penanganan. Sikap pesantren yang terbuka dalam penanganan Covid-19 itu juga diapresiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. 

Ia juga berencana menjadikan pesantren itu sebagai pesantren tangguh dalam menanggulangi Covid-19. "Mereka juga bersedia menjalankan program pesantren tangguh. Ini bisa jadi contoh ke pesantren lain dalam penanganan Covid-19," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement