Jumat 20 Nov 2020 09:48 WIB

Reli Penguatan Berlanjut, IHSG Diwarnai Sentimen Negatif

IHSG dibuka naik 0,16 persen ke level 5.602,78, indeks LQ45 menguat 0,6 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli penguatan pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/11). Indeks saham dibuka naik 0,16 persen ke level 5.602,78. Sementara indeks LQ45 menguat 0,60 persen.
Foto: Prayogi/Republika
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli penguatan pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/11). Indeks saham dibuka naik 0,16 persen ke level 5.602,78. Sementara indeks LQ45 menguat 0,60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli penguatan pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/11). Indeks saham dibuka naik 0,16 persen ke level 5.602,78. Sementara indeks LQ45 menguat 0,60 persen. 

Pergerakan saham hari ini masih diwarnai oleh sentimen negatif dari global, diantaranya penyebaran Covid-19. Penyebaran virus yang tidak terkendali dikhawatirkan akan memicu pemberlakuan kembali kebijakan pembatasan sosial yang ketat di berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS). 

"Jika hal ini terjadi, tentu akan menghambat laju aktivitas ekonomi sehingga membahayakan proses pemulihan ekonomi AS," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (20/11). 

Menurut riset, investor juga bereaksi atas kegaduhan mengenai program stimulus moneter the Fed. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin meminta the Fed mengembalikan dana fasilitas pinjaman darurat yang belum digunakan.

Mnuchin meminta perpanjangan selama 90 hari untuk 4 program dan meminta penghentian semua program lain pada tanggal 31 Desember. 

Mnuchin juga meminta the Fed untuk mengembalikan USD455 miliar ke Kementerian Keuangan supaya Kongres dapat membelanjakan dana tersebut untuk kepentingan lain. Namun, The Fed menolak dengan alasan program yang diminta untuk dihentikan mempunyai fungsi yang sangat vital. 

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna riis data Initial Jobless Claims yang memperlihatkan bahwa jumlah orang di AS yang mencairkan tunjangan pengangguran mencapai 742 ribu di pekan kedua November.  Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi 700 ribu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement