Jumat 20 Nov 2020 08:42 WIB

Kemenparekraf Dorong Perbaikan Tata Kelola Geopark Ciletuh

Diharapkan Ciletuh menjadi destinasi yang berdaya saing di kancah nasional.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mendorong perbaikan tata kelola destinasi pariwisata di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu, Jawa Barat, sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisata yang berdaya saing namun tetap mempertahankan edukasi pelestarian lingkungan.
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mendorong perbaikan tata kelola destinasi pariwisata di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu, Jawa Barat, sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisata yang berdaya saing namun tetap mempertahankan edukasi pelestarian lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mendorong perbaikan tata kelola destinasi pariwisata di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu, Jawa Barat, sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisata yang berdaya saing namun tetap mempertahankan edukasi pelestarian lingkungan.

Direktur Kelembagaan Kemenparekraf, Reza Fahlevi, menyatakan pemerintah akan membantu badan pengelola dan pemerintah daerah untuk memperbaiki tata kelola kawasan Geopark Ciletuh ke arah yang lebih baik dan berdaya saing tinggi. Dengan begitu, kawasan ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang berdaya saing di kancah nasional maupun internasional.

“Kami hadir untuk mendorong dan menyinergikan para stakeholder di sekitar kawasan Geopark seperti badan pengelola dan pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan seperti ranger, pengelola geosite, hingga industri. Serta menentukan langkah-langkah konkret agar apa yang kita lakukan ke depan bisa tepat sasaran," kata Reza dalam Siaran Pers Kemenparekraf, Jumat (20/11).

Reza mengatakan, selain punya daya tarik wisata, kawasan Geopark Ciletuh juga memiliki nilai-nilai edukasi yang menarik bagi wisatawan yang datang berkunjung.

"Geopark Ciletuh selain memiliki nilai edukasi mengenai kelestarian lingkungan juga memiliki kekayaan geologis yang harus dijaga bersama. Namun tetap menjadi daya tarik wisata,” katanya.

Reza menjelaskan, Geopark Ciletuh sudah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark (UGG) sejak April 2018. Selain itu, kawasan tersebut juga masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, sehingga pengembangan Geopark Ciletuh menjadi prioritas dan pengembangan yang perlu dukungan dari banyak pihak.

“Jadi perlu ada pembahasan mengenai peran kolaborasi dari semua unsur, hingga kita bersinergi untuk saling mendukung bagi kepentingan tata kelola. Ini yang kita lakukan bersama, apapun langkah kita ke depan harus dilakukan dengan kesepakatan, dengan proses yang kita lakukan bersama, dengan perencanaan yang dilakukan secara partisipatif dan komitmen bersama. Kemenparekraf hadir untuk mendukung upaya-upaya tersebut,” ujar Reza.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani, mengatakan turut mendukung tata kelola organisasi yang ada di Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu.

“Kami berharap hasil diskusi ini bisa diimplementasikan ke depan agar Geopark Ciletuh Palabuhantaru yang berada di delapan kecamatan ini bisa bermanfaat bagi kelembagaan dan masyarakat terutama dari sisi perekonomian dan lebih memajukan gairah pariwisata,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement