REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA— Bintang multitalenta Bangladesh Shakib Al Hasan dikawal pengawal bersenjata setelah dia diancam sebuah kelompok Islam karena diketahui menghadiri upacara Hindu di negara tetangga, India.
Dewan Kriket Bangladesh mengatakan, Shakib menerima banyak kritik di media sosia dan disebut 'menyakiti sentimen agama', setelah pemain kriket itu menghadiri upacara yang didedikasikan untuk Dewi Hindu di Kolkata, India, Kamis (12/11) lalu.
Saat ini Muslim Bangladesh tengah ramai menyuarakan demonstrasi anti-Prancis dalam beberapa pekan terakhir, menyusul pembelaan Presiden Emmanuel Macron pada Charlie Habdo yang menghina Nabi Muhammad SAW melalui karikatur mereka.
"Ancaman itu mengkhawatirkan," kata kepala eksekutif Dewan Kriket Bangladesh Nizamuddin Chowdhury kepada wartawan di Dhaka yang dikutip di Daily Mail, Kamis (19/11).
"Kami segera mengambil tindakan dan juga memberitahu badan keamanan terkait. Mereka juga mengambil langkah yang diperlukan," tambah Chowdhury, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dia tidak mengatakan apakah Shakib akan menerima pengawalan sepanjang waktu. Namun seorang pengawal bersenjata terlihat di samping Shakib selama sesi latihan di Dhaka pada Rabu (19/11), menjelang turnamen domestik Twenty20 pekan depan.
Shakib pada Senin (16/11) secara terbuka meminta maaf karena kehadirannya di acara di Kolkata. Para pengkhotbah Islam di Bangladesh mengatakan seorang Muslim tidak seharusnya menghadiri upacara dari agama lain.
Shakib adalah peringkat teratas Dewan Kriket Internasional serba internasional dalam satu hari internasional. Pada 2015, dia menjadi pemain kriket pertama yang memegang peringkat serba bisa ICC dalam tiga format permainan tes, internasional satu hari, dan internasional Twenty20.
Bangladesh yang konservatif telah mengalami peningkatan ketegangan antara kelompok garis keras dan sekuler dalam beberapa tahun terakhir, menderita serentetan pembunuhan blogger ateis, minoritas agama, dan orang asing.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
