REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kebijakan Amerika Serikat terkait dunia Muslim ditentukan aliansi Zionis-Tentara Salib melalui agen mereka yang berada di antara para pemimpin Arab. Hal ini disampaikan melalui laporan majalah Alqaeda bernama "Al-Khalusa".
Menurut majalah tersebut, sejauh menyangkut hubungan Amerika Serikat dengan dunia Muslim, pemerintahan Biden akan berbeda dari pemerintahan Trump hanya dalam nada saja, tetapi tidak dalam substansi. Ini termuat dalam sebuah artikel di majalah edisi 15 November.
"(Konflik antara Amerika Serikat dan Islam diarahkan oleh) aliansi Zionis-Tentara Salib melalui agen mereka di antara para pemimpin Arab dan Syiah, yang merupakan keledai orang Kristen," demikian laporan dalam artikel yang dibagikan secara eksklusif kepada Jewish News Syndicate (JNS) oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI).
Artikel tersebut selanjutnya menyatakan bahwa kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah itu jelas bagi mereka yang memahami sifat sebenarnya dari konflik. Selain itu, artikel itu mencatat, tidak ada presiden Amerika Serikat yang akan mengutuk Israel dan berpihak pada Palestina.
Wacana Amerika Serikat dan narasi politik, kata artikel itu, tidak dapat berubah. Trump pun telah membual tentang Zionisme dan permusuhannya terhadap Muslim.
"Perbedaan apa pun dalam formula setelah Pemilu Amerika Serikat, dapat dipahami sebagai propaganda yang hanya menggoda dengan kemungkinan perubahan," demikian kutipan dari artikel tersebut.
Artikel itu juga menuding Amerika Serikat berusaha mendistorsi ideologi Muslim, terutama di sekolah, dengan mengadaptasi buku teks agar sesuai dengan kebijakan Amerika Serikat.
Agar menerapkannya dengan lembut, dengan cerdas menggunakan alat dalam komunitas Muslim dengan cara yang tidak akan menimbulkan kebencian atau serangan balik.
Sumber: https://www.jns.org/al-qaeda-magazine-no-difference-between-biden-trump-on-islam/
Ikuti Whatsapp Channel Republika
