Jumat 20 Nov 2020 05:36 WIB

Satu dari Empat Muslim Alami Islamofobia di Partai Buruh

Muslim dalam kelompok Buruh telah menjadi sasaran stereotip dan dituduh teroris

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Menurut sebuah laporan, 29 persen pendukung Partai Buruh pernah mengalami Islamofobia. Muslim dalam kelompok Buruh telah menjadi sasaran stereotip dan dituduh teroris serta orang asing.

Jaringan Muslim Buruh yang merupakan kelompok terbesar dari anggota Muslim dan pendukung Partai Buruh, melakukan survei antara Juli dan Agustus. Mereka mewawancarai 422 anggota Muslim dan pejabat terpilih.

“Jelas ada Islamofobia di dalam Partai Buruh yang berasal dari ketidaktahuan dan rasisme sistemik. Mungkin tidak terang-terangan tetapi memang ada,” kata seorang responden perempuan, dilansir Aljazirah, Kamis (19/11)

Hampir 44 persen responden mengatakan Partai Buruh tidak menanggapi Islamofobia dengan serius, sementara 55 persen tidak mempercayai partai tersebut dalam mengatasi sentimen anti-Muslim.

"Kita harus mengambil tindakan cepat untuk mengatasi Islamofobia di dalam barisan kita," kata Anggota Parlemen dari Partai Buruh, Afzal Khan. Menurutnya, Partai Buruh telah mendapat dukungan luar biasa dari komunitas Muslim selama beberapa dekade.

Beberapa isu yang menjadi perhatian responden antara lain, keputusan kebijakan luar negeri yang berkaitan dengan "War on Terror" 2001, perubahan kebijakan terkait Kashmir awal tahun ini, pendudukan Palestina, dan hubungan Partai Buruh dengan program cegah pemerintah untuk melawan ekstremisme.

Partai Buruh sayap kiri secara historis membanggakan dirinya sebagai anti-rasis. Dalam pemilihan umum 2017, diperkirakan 85 persen Muslim mendukung Partai Buruh dibandingkan dengan 11 persen yang memilih Partai Konservatif sayap kanan.

Partai Buruh baru-baru ini dirundung tuduhan anti-Semitisme. Ini membuat mantan pemimpin partai Jeremy Corbyn diberhentikan sementara waktu dan digantikan oleh pemimpin saat ini Sir Keir Starmer.

Direktur Lembaga Pemikir Kesetaraan Ras Runnymede Trust, Halima Begum mengatakan dari laporan itu terkonfirmasi tingkat ketidaktahuan institusional dan penolakan individu seputar Islamofobia di seluruh politik Inggris.

"Partai Buruh telah dicela karena gagal mengatasi masalahnya dengan anti-Semitisme", kata Begum kepada Aljazirah.

Saat ini kata dia sudah waktunya bagi Keir Starmer memberikan pertimbangan serius tentang tempat Muslim dalam partai. Paling tidak memastikan, Partai Buruh adalah tempat yang aman bagi Muslim Inggris untuk menggunakan suara politik mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement