Kamis 19 Nov 2020 08:10 WIB

Bersama Kemenko PMK, Baznas Bantu Tangani Stunting di NTT

Baznas memberikan 1.500 paket pemberian makanan tambahan (PMT).

Menko PMK, Prof. Muhadjir Effendy saat menyerahkan secara simbolis donasi penanganan stunting kepada warga Desa Bila Cenge, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SDB), NTT, Selasa (17/11).
Foto: Baznas
Menko PMK, Prof. Muhadjir Effendy saat menyerahkan secara simbolis donasi penanganan stunting kepada warga Desa Bila Cenge, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SDB), NTT, Selasa (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui kerja sama lintas sektoral di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut serta menangani stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu terlihat dalam kunjungan kerja Menko PMK, Prof. Muhadjir Effendy di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Selasa-Rabu (17-18/11).

"Ini bantuan untuk keluarga dari Baznas, nanti yang belum dapat menyusul ya, segera dikirim," ujar Menko PMK, Prof. Muhadjir Effendy saat menyerahkan secara simbolis donasi penanganan stunting kepada warga Desa Bila Cenge, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SDB), NTT, Selasa (17/11), seperti dalam siaran persnya.

Hadir mendampingi Menko PMK, Direktur Rumah Sehat Baznas (RSB) Indonesia, dr. Reza Ramdhoni; Kepala BKKBN, Dr. dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K); Staf Ahli Menteri Kesehatan, dr. Subuh, MPPM; Deputi bidang Pengembangan Kesehatan Kemenko PMK, drg. Agus Suprapto M.Kes; Sekretaris Deputi Kemenko PMK, Anang Suryana, S.Kom; perwakilan Kementerian PPA, mitra swasta dan sejumlah pejabat representasi kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kemenko PMK.

Mereka disambut Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete dan Wakil Bupati Marthen Christian Taka beserta jajaran pemkab setempat. Direktur Rumah Sehat Baznas (RSB) Indonesia, Reza Ramdhoni menjelaskan, Baznas memberikan 1.500 paket pemberian makanan tambahan (PMT).

Sebagian donasi penanganan stunting ini, tutur dia, diserahkan langsung oleh Menko PMK kepada warga penerima manfaat. "Paket berisi makanan berprotein tinggi yang terdiri atas telur 15 butir, daging sapi kemasan, vitamin curcuma plus, biskuit tinggi protein dalam kemasan ember untuk peralatan sanitasi," ujar dia.

Menurut Reza, total bantuan diserahkan secara simbolis dalam acara ramah tamah Menko PMK bersama warga dan tokoh masyarakat di Kantor Bupati Sumba Barat Daya, Tambolaka, ibu kota Kabupaten SDB. Reza menambahkan, bantuan disebar ke sejumlah desa yang disambangi Menko PMK beserta rombongan.

Sebagai informasi, dalam kunjungan kerja selama dua hari itu, Menko PMK mendatangi beberapa lokasi penanganan stunting dan desa-desa yang terdampak. Antara lain, RS Caritas Weetabula, RSUD Pratama Reda Bolo, Kampung Kalembu Bendu, Desa Limbu Kembe dan Desa Bila Cenge, Kecamatan Kodi Utara.

Pada hari kedua, Rabu (18/11), Menteri Muhadjir beserta rombongan, mengunjungi Madrasah Aliyah Swasta Alfalah Tambolaka di Jalan Pelabuhan Waikelo Watutakul, Desa Radamata. Kemudian, Menko PMK meninjau penerapan protokol kesehatan di SD Marsudirini.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Muhadjir juga mengecek pembangunan fasilitas MCK yang menjadi bagian dari upaya menurunkan angka stunting. Menko PMK menyebutkan, Presiden Joko Widodo menargetkan stunting harus turun ke angka 14 persen pada 2024. "Waktu efektifnya tiga tahun, kita harus kerja keras," ujar dia.

Data menunjukan, jumlah kasus stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya sangat tinggi, yakni sebesar 30,1 persen, ini jauh di atas rata-rata nasional yang sebesar 27 persen. Presiden Jokowi menargetkan penurunan jumlah stunting hingga 14 persen pada 2024.

Prof. Muhadjir menyampaikan,  pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanganan stunting, khususnya di Kabupaten Sumba Barat Daya, termasuk melalui program Kementerian PUPR berupa fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di beberapa desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement