Rabu 18 Nov 2020 18:40 WIB

Gareth Southgate Akui Padatnya Jadwal Jadi Masalah

Pandemi Covid-19 mengakibatkan jadwal pertandingan padat.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Manajer Inggris Gareth Southgate menunggu dimulainya pertandingan sepak bola persahabatan internasional antara Inggris dan Irlandia di stadion Wembley di London, Inggris, Kamis 12 November 2020.
Foto: AP/Ben Stansall/POOL AFP
Manajer Inggris Gareth Southgate menunggu dimulainya pertandingan sepak bola persahabatan internasional antara Inggris dan Irlandia di stadion Wembley di London, Inggris, Kamis 12 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengungkapkan bahwa pemainnya mendapatkan tekanan dari klubnya yang meminta agar mengatur waktu bermain dengan timnas. Tujuannya untuk menghindari risiko cedera di tengah jadwal padat.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan jadwal pertandingan padat. Akibatnya para pemain mengalami kelelahan yang menjadi masalah utama ditambah jadwal Jeda Internasional. Sedangkan Inggris bermain tiga pertandingan dalam tujuh hari.

Baca Juga

Southgate mengatakan pemain ingin bermain untuk negaranya. Namun mereka harus dihadapkan kepada situasi sulit karena tekanan klub. Tekanan itu pasti ada faktor yang melatarbelakanginya sehingga berdampak ke timnas.

“Itu pemandangannya, apakah itu dipublikasikan atau tidak. Itulah kenyataannya. Itu memanifestasikan dirinya dengan cara yang berbeda tetapi itulah yang terjadi,” ungkapnya dilansir dari reuters, Rabu (18/11).

Inggris kehilangan Jordan Henderson dan Raheem Sterling yang mengalami cedera ketika membela Inggris sehingga harus mengundurkan diri. Sedangkan Ben Chilwell sedang ada masalah pada punggungnya.

Melihat situasi tersebut Southgate berempati kepada para manajer klub karena perburuan gelar Liga Inggris sangat ketat. Pasalnya tidak hanya tiga klub yang berjuang ketat dalam perebutan gelar tapi bisa mencapai enam tim.

Semua klub ingin mendapatkan keuntungan dari para pemainnya. Dan masing-masing klub ingin suaranya didengar agar pemainnya bisa bugar ketika kembali ke klub dari membela timnas.

“Dalam hal manajer, ada permainan kekuatan sepanjang waktu baik itu panggilan telepon, pesan, konferensi pers - kami tahu semua yang terjadi. Semua orang pasti akan berjuang di sudut mereka sendiri,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement