Rabu 18 Nov 2020 13:36 WIB

Cara Rapper Laze Majukan Hiphop Indonesia

Rapper Laze ingin majukan musik hiphop Indonesia melalui albumnya Puncak Janggal.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Rapper Laze ingin majukan musik hip-hop Indonesia melalui albumnya 'Puncak Janggal' (Foto: Rapper Laze)
Foto: Tangkapan layar youtube
Rapper Laze ingin majukan musik hip-hop Indonesia melalui albumnya 'Puncak Janggal' (Foto: Rapper Laze)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Laze melanjutkan misinya untuk memajukan hiphop berbahasa Indonesia dengan album Puncak Janggal. Karya yang dirilis oleh PreachJa Records itu adalah album penuh kedua darinya yang berisi 14 lagu. Album menjadi upaya Laze untuk melebarkan sayap dari ranah hiphop dengan pendekatan yang lebih pop, baik dari segi musik, visual, dan kolaborator.

"Gue ingin orang-orang bisa nyaman dengar lagu hiphop," ujarnya, belum lama ini.

Baca Juga

Lewat pernyataan resminya, rapper bernama asli Havie Parkasya tersebut membagikan definisi puncak janggal. Menurut dia, situasi itu terjadi ketika seseorang merasa sedang 'di atas', tapi banyak hal janggal yang tak sesuai ekspektasi.

Saat seseorang beradaptasi supaya bisa memanjat ke 'puncak', rasanya tidak nyaman dan tidak cocok. Laze berusaha menceritakan sosok manusia yang mendambakan bisa berada di posisi puncak dalam kehidupannya.

"Dalam hal ini, gue sebagai manusia di kehidupan yang mendambakan puncak, penasaran ada apa di atas sana. Dari kecil, gue ingin banget jadi musisi, dan ternyata itu enggak seindah kelihatannya," kata dia.

'Puncak Janggal' banyak berisi renungan tentang bagaimana cara mencapai kesuksesan dan menyiasati fananya ketenaran, tanpa harus mengorbankan prinsip dan integritas. Dalam menggarap karyanya, Laze berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

Dia menyerahkan semua urusan musik dalam album kepada produser Randy MP yang jago memainkan berbagai instrumen musik. Randy membuat album kaya dengan sound instrumen analog, termasuk synth, strings, dan terompet.

Ada sejumlah produser lain yang turut terlibat dalam beberapa lagu di 'Puncak Janggal'. Ada Riza Rinanto pada lagu "Dari Layar" dan "Dari Jendela", Monty Hasan di "Turun dari Langit", serta Marcellino Aditya pada "Bintang Lima".

Mereka menyediakan fondasi musikal yang kaya bagi rima dalam lagu-lagu yang disuguhkan oleh Laze. Referensi mereka pun sangat beragam, mulai dari Tetris dan teropong Bosscha, hingga Maradona dan Marie Kondo.

Ada pula kolaborator dari luar hip-hop. Kay Oscar pada "Teman Lama" dan Petra Sihombing di "Pertanda Baik". Begitu pun Kara Chenoa di "Turun dari Langit", Ben Sihombing di "Dari Jendela", Hindia di "Sementara", serta Mono di "Kemenangan Sejati".

"Gue banyak ajak kolaborator yang malah bukan dari ranah hip-hop, karena gue ingin menjangkau pendengar baru, dan mungkin pintunya adalah dari musisi favorit mereka yang gue ajak kolaborasi," ungkap Laze.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement