Rabu 18 Nov 2020 08:08 WIB

Presiden Baru Peru Ambil Sumpah Jabatan

Francisco Sagasti mengambil sumpah jabatan sebagai presiden sementara Peru

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Francisco Sagasti mengambil sumpah jabatan sebagai presiden sementara Peru. Ilustrasi.
Foto: EPA
Francisco Sagasti mengambil sumpah jabatan sebagai presiden sementara Peru. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Anggota parlemen Peru Francisco Sagasti mengambil sumpah jabatan sebagai presiden sementara. Kongres memilihnya untuk membawa stabilisasi ke negara yang diterpa gelombang unjuk rasa mematikan dan mundurnya dua presiden dalam satu pekan terakhir.

Sagasti yang berasal dari Partai Ungu yang moderat akan menjabat hingga Juli tahun depan. Pemilihan presiden dijadwalkan digelar pada 11 April.

Baca Juga

Presiden populer Martin Vizcarra digulingkan melalui pemakzulan mendadak pada 9 November lalu. Pencopotan Vizcarra yang agenda anti-korupsinya menimbulkan ketegangan dengan Kongres, memicu unjuk rasa disertai kekerasan yang menyebabkan dua orang anak muda meninggal dunia.

Pengganti Vizcarra, Manuel Merino, mengundurkan diri pada Ahad (15/11) lalu. Ia mundur walau baru menjabat selama lima hari.

"Jelas sangat penting untuk tetap tenang, tapi jangan dibingungkan dengan kepasifan, kepatuhan, dan pengunduran diri," kata Sagasti dalam pidato sumpah jabatannya di Kongres, Rabu (18/11).

Penunjukan Sagasti tampaknya untuk menenangkan ketegangan walaupun ketidakpercayaan terhadap politisi di negara itu masih tinggi. Pada Senin malam lalu ribuan orang berpawai di jalan-jalan ibu kota Lima. Mereka menuntut perubahan konstitusi dan 'keadilan bagi yang gugur'.

"Saya pikir Sagasti seseorang yang memberikan jaminan demokrasi, seseorang yang dapat membawa transisi ke pemerintah baru," kata seorang pengunjuk rasa Paloma Carpio.

Pengunjuk rasa yang lain kurang yakin dengan Sagasti. "Sejujurnya, ini sampah yang sama, hanya topengnya saja yang berganti tapi semuanya masih sama," kata Jose Murguia.

Sagasti adalah seorang insinyur berusia 76 tahun dan mantan pejabat Bank Dunia. Ia belum membentuk kabinet tapi mengatakan ia terbuka untuk menempatkan pemerintah Vizcarra ke posisi menteri. Artinya ia membukakan pintu bagi bintang menteri ekonomi María Antonieta Alva.

"Jika mereka memiliki pengalaman, integritas, dan semangat kerja, saya pikir salah bila kami meninggalkan mereka," kata Sagasti pada stasiun televisi Canal N.

Sagasti adalah presiden Peru keempat dalam tiga tahun terakhir, setelah Vizcarra dan Merino. Sebelumnya Pedro Pablo Kuczynski mundur pada 2018 atas tuduhan korupsi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement