Rabu 18 Nov 2020 06:29 WIB

Thailand Bisa Jadi Contoh Penanganan Covid-19 di Indonesia

Bersatunya seluruh elemen masyarakat mengatasi Covid-19, kunci atasi pandemi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan memandu turis China dari Shanghai yang tiba di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Selasa (20/10) malam. Setelah 150 hari tanpa kasus baru Covid-19, Thailand membuka dirinya bagi turis asing.
Foto: AP Photo/Wason Wanichakorn
Petugas kesehatan memandu turis China dari Shanghai yang tiba di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Selasa (20/10) malam. Setelah 150 hari tanpa kasus baru Covid-19, Thailand membuka dirinya bagi turis asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta agar upaya penanganan Covid di Indonesia dapat mencontoh negara lain seperti Thailand. Thailand merupakan negara yang telah berhasil menangani Covid-19 dan diakui WHO.

Thailand hanya memiliki empat ribu kasus dan hanya mencatatkan 60 korban jiwa meskipun jumlah penduduknya hampir mencapai 70 juta orang. “Berbagai hal yang sudah dilakukan oleh Thailand serta negara lain dapat menjadi pelajaran bagi upaya penanganan Covid di Indonesia,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Wiku menyampaikan, dalam 40 tahun terakhir ini, Thailand fokus pada investasi infrastruktur kesehatan masyarakat di tingkat daerah hingga komunitas, termasuk melakukan pelatihan tenaga kesehatan. Kebijakan kesehatan di Thailand ini mampu meningkatkan kapasitas masyarakat di daerah melalui para kadernya.“Selanjutnya para kader kesehatan ini ditugaskan ke area pedesaan atau daerah tertinggal,” kata Wiku.

Selain itu, lanjutnya, sejak 1975 aksesibilitas skema target asuransi untuk berbagai kelompok telah ditingkatkan secara bertahap. Hal ini membuat pelayanan kesehatan di negara tersebut mampu mencapai universal health coverage pada 2002.

 

Thailand diketahui memiliki kasus pertama Covid pada 13 Januari 2020 dan merupakan negara pertama di luar China yang melaporkan kasus Covid-19. Pada 10 hari sebelumnya, Thailand telah mengaktivasi program kedaruratan untuk mencegah wabah besar yang melibatkan respons seluruh masyarakat yang disebut hold society respons dengan didasari bukti ilmiah dan didukung kepemimpinan kolektif.

Respons ini merupakan hasil pembelajaran dari pengalaman menangani wabah SARS pada 2003. Melalui manajemen kesehatan masyarakat yang baik, sistem kesehatan di Thailand mampu beradaptasi dengan kebutuhan serta berhasil mobilisasi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan, deteksi atau tracing, dan treatment. Hasilnya terjadi penurunan kasus secara bertahap pada April dan Mei.

Wiku mengatakan, subjek yang paling berperan dalam respons terhadap Covid adalah kader desa atau village health volunteer. Mereka adalah orang biasa yang berkontribusi membantu penanganan Covid di lingkungan terdekat dan di bawah pengawasan dinas kesehatan setempat. Jumlahnya 1 juta dari 69 juta populasi di Thailand.

“Maka dari itu, dengan moda nilai gotong royong yang dimiliki Indonesia, sudah seharusnya kesuksesan ini dapat kita raih. Bersatunya elemen masyarakat melawan Covid-19 tanpa terbelah merupakan kunci kemenangan dalam menghadapi pandemi,” ujarnya.

Wiku menekankan, peran aktif masyarakat dan pemerintah atau pemangku kepentingan lain saat ini dibutuhkan untuk meningkatkan 3T. Masyarakat  juga berperan mensukseskan 3T dengan segera melakukan testing apabila mengalami gejala. Selain itu, masyarakat juga harus terbuka saat tracing dilakukan untuk melacak kontak terdekat.

Berkaca pada upaya penanganan kesehatan di Thailand, Wiku mengatakan perlu adanya penguatan kolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan jumlah SDM, khususnya dalam melakukan pelacakan.“Oleh karena itu, pemerintah daerah dapat melakukan rekrutmen terhadap tenaga kesehatan profesional yang nanti ditugaskan untuk membantu upaya tracing,” tambahnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement