Selasa 17 Nov 2020 19:30 WIB

Gubernur Babel Audiensi dengan Dirjen Perimbangan Kemenkeu

Audiensi membahas tentang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya di Babel

 Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, melakukan audiensi dengan Dirjen Perimbangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Prima Astera, pada Selasa (17/11) secara virtual aplikasi Zoom.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, melakukan audiensi dengan Dirjen Perimbangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Prima Astera, pada Selasa (17/11) secara virtual aplikasi Zoom.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, melakukan audiensi dengan Dirjen Perimbangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Prima Astera, pada Selasa (17/11) secara virtual aplikasi Zoom.

Audiensi tersebut membahas tentang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah pusat. Hadir mendampingi Gubernur Erzaldi saat audiensi ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Feri Insani, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Fery Afrianto, dan Inspektur Inspektorat Babel.

Baca Juga

Gubernur Erzaldi mengatakan pihaknya sangat menyambut baik program PEN yang mana program itu akan sangat membantu daerah mengingat pendapatan daerah, khususnya Babel menyusut hingga 30 persen karena pandemi Covid-19. "Kami mengucapkan terima kasih untuk pengajuan pinjaman PEN ini. Kami sendiri sudah berkoordinasi dengan KPK dan memberikan arahan kepada daerah agar dapat lebih efisen," ungkapnya seperti dalam siaran pers, Selasa (17/11).

Selain itu, pihaknya juga menemukan potensi baru untuk menambah penghasilan daerah. "Di satu sisi, apa yang kami harapkan ternyata turun drastis, pertumbuhan ekonomi kita pun masih minus. Oleh karenanya, untuk menanggulangi hal itu, kami pun sudah menyiapkan rencana pemulihan ekonomi dan pendapatan daerah," ungkapnya.

Salah satunya itu pelabuhan baru. Babel ke depan akan lebih fokus di sektor perikanan, khususnya tambak udang. Dengan adanya pelabuhan sendiri, ini akan memudahkan aktivitas ekspor bagi para pelalu usaha tambak. "Maka dari itu kami mau berdiskusi dengan bapak apa yang akan kami lakukan, surat sudah kami sampaikan berikut penjelasannya," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Ditjen Perimbangan Kemenkue RI, Prima Astera menjelaskan bahwa semua daerah akan mendapat gilirannya. Dukungan pemerintah pusat itu memang ditujukan untuk mendukung daerah yang terkena dampak pandemi ini. "Jadi secara garis besar pemerintah ini memberikan pinjam daerah dalam jumlah yang cukup besar sebesar Rp 20 triliun untuk 2020," jelasnya.

Dijelaskannnya lagi, ada dua jenis bantuan yang bersifat kegiatan insfrastruktur serta sarana prasaraan dan bantuan pinjaman. Namun yang banyak diajukan itu adalah bantuan pinjaman.

"Untuk tahun 2021 ini baru mau ditentukan karena adanya perubahan aturan. Kalau kemarin bunganya nol persen dengan jangka waktu 8 tahun," ungkap Gubernur Erzaldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement