Selasa 17 Nov 2020 19:56 WIB

Kemenhub Bangun 4 Kapal, Dukung Wisata Super Prioritas

Kegiatan pembangunan empat unit Kapal Wisata Bottom Glass ini dibiayai secara multi y

Jajaran Kemenhub melakukan peletakan lunas (Keel Laying) terpadu kegiatan pembangunan 4 (empat) unit kapal Wisata Bottom Glass di Tanjung Priok Jakarta.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Jajaran Kemenhub melakukan peletakan lunas (Keel Laying) terpadu kegiatan pembangunan 4 (empat) unit kapal Wisata Bottom Glass di Tanjung Priok Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mencanangkan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas di 5 (lima) wilayah yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika-Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara) guna meningkatkan kunjungan wisatawan agar dapat bersaing dengan negara lain.

Selaras dengan penetapan tersebut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait konektivitas menuju lokasi tujuan wisata, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut sebagai wujud nyata Pemerintah dalam membangun infrastruktur pendukung di kawasan 5 (lima) Destinasi Wisata Super Prioritas.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono, mengatakan dalam kurun waktu tahun 2020 Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan membangun sebanyak 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass, diantaranya 2 (dua) unit Kapal Wisata Bottom Glass Catamaran yang direncanakan akan ditempatkan di Labuan Bajo, NTT dan 2 (dua) unit Kapal Wisata Bottom Glass Trimaran yang direncanakan akan ditempatkan di Bunaken, Sulawesi Utara.

“Dari jumlah 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass yang akan dibangun tersebut, Alhamdulillah pada hari ini, kita bersama-sama dapat menyaksikan peletakan lunas (keel laying) pembangunan 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass,” ujar Andi saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada acara Peletakan Lunas (Keel Laying) Terpadu Kegiatan Pembangunan 4 (empat) Unit Kapal Wisata Bottom Glass di Tanjung Priok Jakarta, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/11).

Menurutnya, pembangunan kapal wisata bottom glass ini dilakukan dalam rangka mendukung program pengembangan di kawasan 5 (lima) Destinasi Wisata Super Prioritas guna menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk melihat keindahan pemandangan bawah laut di Labuan Bajo dan Bunaken.

Andi menjelaskan, kegiatan pembangunan 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass ini dibiayai secara multi years dari dana APBN Tahun Anggaran 2020 - 2021.

Sebelumnya, telah dilaksanakan penandatanganan kontrak kegiatan pembangunan 4 (empat) unit Kapal Bottom Glass yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2020 antara PPK Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dengan PT. Bayubahari Shipyard, PT. Proskuneo Kadarusman, PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard dan pada tanggal 13 Oktober 2020 antara PPK Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dengan PT. Ben Santosa Shipyard bertempat di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengungkapkan, untuk nilai kontrak pembangunan 4 (empat) unit Kapal Wisata Bottom Glass sebesar Rp 76,6 miliar. “Kegiatan keel laying pembangunan kapal Wisata Bottom Glass dilaksanakan setelah kemajuan Pekerjaan mencapai 1 persen atau blok terpasang mencapai 50 ton,” katanya.

Selain itu, Andi juga meminta, kepada masyarakat sekitar destinasi wisata untuk berkontribusi dalam pengembangan pariwisata setempat. “Masyarakat harus terlibat secara langsung, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan karena kebersihan lokasi wisata jadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung. Mari budayakan keselamatan dan kebersihan," tandas Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement