REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Wakil kepala Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) pada Senin mengatakan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menyatukan pasukan pelindung di fasilitas ladang minyak negara itu.

Stephanie Williams mengatakan kepada wartawan lokal bahwa ladang minyak Libya yang akan melanjutkan produksi tahun depan akan dijaga oleh pasukan perlindungan sebagai proyek percontohan pengamanan ladang minyak negara.

Dia mengatakan PBB mendukung perusahaan yang berkontribusi pada produksi minyak di Libya dengan memperhatikan kedaulatan negara.

Direktur Perusahaan Minyak Nasional Libya (NOC) Mustafa Sanallah mengklarifikasi bahwa pengamanan dan perlindungan fasilitas ladang minyak akan dilakukan oleh dua kekuatan yang ada bersama dengan kekuatan perlindungan baru yang akan bekerja di bawah komando NOC.

Pada 3 November, komisi militer gabungan Libya (5 + 5) setuju untuk menetapkan mekanisme untuk menerapkan gencatan senjata permanen yang dicapai pada 23 Oktober. Pada 9 November, pembicaraan intra-Libya diadakan di Tunisia di bawah sponsor PBB, di mana pihak-pihak yang bersaing menyetujui gencatan senjata permanen.

Pembicaraan ditunda hingga minggu depan, karena kurangnya konsensus tentang siapa yang akan memimpin proses transisi.

*Ahmed Asmar berkontribusi pada berita ini dari Ankara

Ikuti Whatsapp Channel Republika