Selasa 17 Nov 2020 13:45 WIB

Resmi Ditutup, TEI-VE Bukukan Transaksi 678,1 Juta Dolar AS

Negara dengan transaksi tertinggi yakni Jepang, Mesir, Australia, Malaysia, Belanda.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto
Foto: BNPB Indonesia
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto resmi menutup Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) ke-35 di Jakarta, pada Senin (16/11). Hingga hari terakhir, TEI-VE tahun ini mencatat total nilai transaksi sementara sebesar 678,1 juta dolar AS. 

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini. Nilai transaksi yang dicatat pada TEI-VE tahun ini meliputi perdagangan barang, investasi, dan jasa. Nilai tersebut akan terus bertambah, 

Baca Juga

mengingat ada beberapa transaksi yang masih dalam tahap negosiasi hingga penutupan showcase produk pada 10 Desember 2020,” ujar Agus melalui keterangan resmi, Selasa (17/11).

Ia menyampaikan, dalam TEI-VE kali ini, negara dengan transaksi perdagangan barang tertinggi yakni Jepang, Mesir, Australia, Malaysia, dan Belanda. “Produk-produk dengan nilai transaksi terbesar yaitu kertas, kopi, kendaraan dan komponen kendaraan, produk industri strategis, serta rempah-rempah,” jelasnya. 

 

Hingga hari terakhir, TEI-VE ke-35 telah dikunjungi 7.156 orang yang berasal dari 127 negara. Jumlah pengunjung terbanyak berasal dari India (424 orang), Pakistan (160 orang), Amerika Serikat (160 orang), Nigeria (144 orang), dan Arab Saudi (118 orang). 

Sedangkan, jumlah penjajakan kesepakatan dagang (business matching), tercatat sebanyak 178 permintaan yang menghasilkan transaksi lebih dari 435 ribu dolar AS. TEI-VE tahun ini juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor 'Ekshibisi Produk Ekspor Terbanyak secara Virtual'.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar melakukan transformasi kegiatan luring ke daring dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk unggulan, maka kata dia, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam TEI-VE ke-35 ini. Kegiatan tesebut di antaranya penandatanganan nota kesepahaman Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Forum Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi, peluncuran platform IDN Store, forum bisnis (business forum), kegiatan penyuluhan bisnis (business counseling), dan pertemuan virtual bisnis kerja antara Badan Perlindungan Pekerja Migran 

Indonesia dengan buyer kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Kemudian berbagai penandatanganan nota kesepahaman antara para eksportir dan buyer.

“Tidak kurang dari 4.415 peserta telah mengikuti forum bisnis dan kegiatan penyuluhan bisnis. Hal ini merupakan kabar gembira, mengingat di tengah pandemi yang masih berlangsung, para pelaku usaha tetap memiliki semangat untuk bertahan bahkan mencari peluang di pasar global,” jelasnya. 

Ia pun menyampaikan apresiasinya ke para perwakilan perdagangan di luar negeri yang aktif mempromosikan TEI-VE ke-35 dengan menggelar berbagai kegiatan seperti sosialisasi TEI-VE, pendampingan buyer dalam mencari produk Indonesia, membuka help desk, dan mengadakan business gathering. Selanjutnya, demi mengawal tindak lanjut seluruh kerja sama peserta dengan buyer yang terjadi selama TEI-VE, para perwakilan perdagangan diharapkan terus mendampingi di setiap prosesnya.

“Pada pelaksanaan TEI-VE ke-35 ini kembali terlihat aktualisasi sinergi antar kementerian. Sinergi, koordinasi, dan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam peningkatan ekspor nasional akan terus kita tingkatkan di masa mendatang. Dengan begitu, kinerja ekspor akan terus meningkat serta memberi kontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement