Selasa 17 Nov 2020 07:08 WIB

Akhir Cerita Lika-liku Dunia Balap 2020

Joan Mir dan Lewis Hamilton sama-sama memecahkan rekor.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
 Juara Dunia MotoGP 2020, pembalap Spanyol Joan Mir dari tim Suzuki Ecstar merayakan akhir balapan MotoGP selama Grand Prix Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, Ahad, 15 November 2020.
Foto: AP Photo/Alberto Saiz
Juara Dunia MotoGP 2020, pembalap Spanyol Joan Mir dari tim Suzuki Ecstar merayakan akhir balapan MotoGP selama Grand Prix Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, Ahad, 15 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhammad Ikhwanuddin *)

MotoGP menghadirkan sejarah baru setelah pembalap tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, menyandang gelar kampiun musim 2020. Ia memastikan titelnya dalam GP Valencia, Ahad (15/11) meski tidak finis di podium. 

Titel itu merupakan yang pertama bagi Mir, sekaligus tim Suzuki dalam era MotoGP. Pasalnya, pabrikan asal Jepang itu terakhir kali juara pada tahun 2000 ketika kasta tertinggi balap motor masih mengusung kelas 500cc.

Dominasi penggawa Repsol Honda, Marc Marquez, selama empat musim terakhir akhirnya terhenti. MotoGP 2020 juga lebih berwarna. Juara seri balapan tidak menunjukkan wajah yang itu-itu saja usai Marquez absen di sepanjang seri lantaran cedera sejak awal balapan.

Petualangan Mir merebut gelar juara dunia MotoGP 2020 bisa dibilang terjal. Sebab, pria berusia 23 tahun itu mengawali musim dengan mimpi buruk karena gagal finis dalam Grand Prix (GP) pembuka di Sirkuit Jerez, Spanyol.

Mir tidak menyerah setelah memetik 11 poin pertama karena finis di urutan lima pada GP Andalusia. Namun di seri balap Republik Ceska, ia kembali gagal finis karena terlibat kecelakaan.

Momentum kebangkitan Mir mulai terlihat pada GP Austria setelah finis sebagai runner-up. Performa impresif kembali ditunjukkan di GP Styria, San Marino, Emilia Romagna, dan Katalunya.

Mir baru berhasil finis di urutan pertama pada GP Eropa. Itu adalah yang pertama dan satu-satunya torehan maksimal Mir. Sebab, ia sukses menyandang gelar juara hanya dengan satu kali juara plus tujuh kali podium.

Pembalap asal Spanyol ini akan meraih gelar juara dunia kelas primer dengan jumlah kemenangan paling sedikit dalam sejarah. Balapan musim ini masih menyisakan satu seri lagi. Rekor kemenangan paling sedikit masih dipegang oleh empat mantan pembalap, Leslie Graham (1949), Umberto Masetti (1950, 1952) dan Nicky Hayden (2006). Keempat kampiun itu hanya mengoleksi dua kemenangan dalam satu musim.

"Saya telah bertarung untuk ini selama hidup, saya tak bisa tertawa atau menangis. Tapi saya sangat merasakannya," kata Mir seperti dikutip AFP, Senin (16/11).

photo
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris - (AP/Tolga Bozoglu/POOL EPA)

 

Di belahan dunia lain, ajang balap mobil F1 juga resmi melahirkan juara dunia musim 2020. Tidak lain dan tidak bukan, Lewis Hamilton menyamakan rekor legenda F1 Michael Schumacher karena sudah menyandang tujuh gelar juara balapan jet darat.

Penggawa tim Mercedes itu mencatat 10 kemenangan dari total 14 seri balap musim 2020, sekaligus membukukan 94 kemenangan dalam karier profesionalnya.

“Saya ingat menyaksikan Michael memenangkan kejuaraan itu. Hanya untuk mendapatkan satu, dua, atau bahkan tiga juara, itu sulit. Jadi tujuh tidak terbayangkan," kata Hamilton seperti dikutip dari Crash.

Hamilton mengapresiasi kinerja tim yang dapat menyokong petualangan hingga kembali berstatus juara. Namun, ia berada di bawah bayang-bayang lain karena kontrak kerjanya akan berakhir pada akhir tahun ini tanpa ada tanda-tanda akan diperpanjang.

Tetapi pembalap Inggris berusia 35 tahun itu mengindikasikan dirinya akan tetap di F1 untuk terus mendorong perubahan dalam olahraga. Ia belum berniat pensiun. “Saya merasa seperti baru saja memulai, sangat aneh,” jelas Hamilton.

*) Jurnalis Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement