Senin 16 Nov 2020 21:20 WIB

PM Inggris Kembali Isolasi, Jalankan Pemerintahan Lewat Zoom

PM Inggris mengisolasi diri usai kontak dengan seseorang yang positif Covid-19

Red: Nur Aini
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Foto: AP/Matt Dunham
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kondisinya baik-baik saja setelah kontak dengan seseorang yang positif Covid-19, dan akan menjalankan pemerintahan melalui aplikasi pertemuan virtual Zoom sementara dia mengisolasi diri selama dua pekan di Downing Street.

"Saya sangat sehat dan merasa bugar. Saya penuh dengan antibodi," ujar Johnson dalam video yang diunggah di Twitter, sambil tersenyum.

Baca Juga

"Masih banyak yang bisa dibicarakan melalui Zoom dan alat komunikasi elektronik lainnya," kata Johnson (56).

Kontak terbaru Johnson dengan Covid-19 terjadi setelah minggu yang penuh gejolak saat penasihat paling seniornya, Brexiteer Dominic Cummings, digulingkan setelah bentrok dengan faksi saingan yang dipimpin oleh tunangannya dan juru bicara barunya. Dari flat di atas Downing Street, Johnson harus bergulat dengan wabah Covid-19 paling mematikan di Eropa dan menangani diplomasi rumit yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan perdagangan Brexit di menit-menit terakhir dalam beberapa hari.

Johnson mengumumkan pada Ahad (15/11) bahwa dia telah diberitahu oleh NHS Test & Trace untuk mengisolasi diri selama dua minggu setelah dipastikan bahwa seorang anggota parlemen, Lee Anderson, yang menghadiri pertemuan selama 35 menit dengannya pada Kamis (12/11) dinyatakan positif mengidap virus tersebut.

"Dia baik-baik saja, dia benar-benar bersemangat," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock kepada Sky News.

"Dia akan, saya tidak ragu, menjalankan banyak hal minggu ini melalui Zoom."

Ketika Johnson terjangkit Covid-19 pada Maret lalu, dia mencoba untuk menyangkal tetapi akhirnya memakai masker oksigen di unit perawatan intensif. Penyakit pernapasan itu mengharuskannya menjalani masa penyembuhan selama satu bulan.

Dia kemudian mengatakan dia telah berjuang untuk hidupnya ketika negara bersiap untuk hal yang tak terpikirkan yaitu kemungkinan kematian di kantor perdana menteri. Johnson telah berulang kali berbicara tentang bagaimana kematian yang terlihat tahun ini mengubah pandangannya. Dia sering berbicara tentang perlunya menurunkan berat badan setelah mencapai 112 kilogram, yang menurutnya terlalu berat untuk pria dengan tinggi 1,78 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement