Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Premium Dihapus, Syarief: Harus Ada Alternatif BBM Murah

Senin 16 Nov 2020 17:15 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan pandangan terkait rencana penghapusan BBM berjenis Premium. Menurutnya, rencana tersebut memang diperlukan untuk mendukung lingkungan hidup, namun harus ada alternatif BBM yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan bersubsidi

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan pandangan terkait rencana penghapusan BBM berjenis Premium. Menurutnya, rencana tersebut memang diperlukan untuk mendukung lingkungan hidup, namun harus ada alternatif BBM yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan bersubsidi

Foto: MPR
Syarief Hasan menyebut penghapusan premium harus dibarengi pengadaan BBM murah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan pandangan terkait rencana penghapusan BBM berjenis Premium. Menurutnya, rencana tersebut memang diperlukan untuk mendukung lingkungan hidup, namun harus ada alternatif BBM yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan bersubsidi.

Berdasarkan informasi dari Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK pada (13/11) menyebutkan bahwa BBM berjenis Premium akan dihapuskan pada 1 Januari 2021 mendatang. Langkah ini diambil untuk menekan angka konsumsi BBM dengan nomor oktan 88 tersebut.

Menurut Syarief Hasan, berbagai kebijakan Pemerintah ke depan memang sebaiknya menunjukkan keberpihakan kepada Pro lingkungan“Bumi yang kita tempati memang harus dijaga bersama lewat kebijakan-kebijakan pro-lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals yang dirumuskan antara lain oleh Pak  SBY, David Cameron dan PM Nigeria dan  dicanangkan oleh PBB ke seluruh negara-negara di dunia.”, ungkap Syarief Hasan.

Akan tetapi, Syarief Hasan menilai bahwa kebijakan ini harus dilakukan secara bertahap dan matang sehingga tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat. “Kalau kita melihat lebih luas, hampir 55 persen masyarakat menggunakan Premium sebab Premium adalah BBM yang paling mudah karena bersubsidi  dibandingkan dengan jenis lain.”, ungkap Syarief.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini berharap penghapusan BBM jenis Premium diikuti dengan hadirnya alternatif BBM yang pro-lingkungan dan murah/ bersubsidi. “Pemerintah harus bisa memberikan subsidi BBM dengan oktan yang tinggi kepada masyarakat sehingga masyarakat benar-benar beralih dari Premium.”, ungkap Syarief.

Ia menilai, subsidi BBM sangat penting agar rakyat kecil dapat menjangkau BBM dengan harga yang murah. “Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan kendaraan bermotor dan alat produksi  membutuhkan BBM yang dapat diakses dengan mudah dan murah. Pemerintah harus mampu menyediakan BBM bersubsidi, khususnya bagi masyarakat kurang dan tidak  mampu apalagi dimasa pandemi covid 19 akan semakin sulit ditambah sektor produksi anjlok hingga 70 persen sehingga keberpihakan Pemerintah lewat penyediaan BBM murah/ bersubsidi sangat dibutuhkan hari ini,” ungkapnya lagi.

Ia pun terus mendorong agar Pemerintah dapat menghadirkan alternatif energi terbarukan yang dapat dinikmati semua kalangan. “Memang sudah saatnya kita beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Namun, ketersediaanya harus memperhatikan kemampuan masyarakat dalam mengakses energi terbarukan tersebut.”, harap Syarief Hasan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler