Senin 16 Nov 2020 16:52 WIB

Ridwan Kamil: Jabar Bisa Saingi Thailand dan Vietnam

Infrastruktur dan SDM diklaim jadi keunggulan Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat pembukaan West Java Investment Summit 2020 di Bandung, Jawa Barat, Senin (16/11). Ridwan Kamil yakin daya saing Jawa Barat bisa menyaingi Thailand dan Vietnam.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat pembukaan West Java Investment Summit 2020 di Bandung, Jawa Barat, Senin (16/11). Ridwan Kamil yakin daya saing Jawa Barat bisa menyaingi Thailand dan Vietnam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis Jawa Barat bisa menjadi wilayah yang memiliki daya saing global terutama dalam urusan investasi. Terlebih dengan adanya kawasan Metropolitan Rebana.

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2020 yang digelar dengan konsep hybrid dan dihadiri lebih dari seribu calon investor secara online, Senin (16/11).

Baca Juga

Menurut Ridwan Kamil, Jabar memiliki banyak alasan kuat bagi investor untuk menanamkan modal meski saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Pertama dan paling penting adalah infrastruktur berkualitas hadir di Jabar.

"Bulan depan akan ada inagurasi pembukaan Pelabuhan Patimban, kereta cepat Jakarta-Bandung akan segera rampung, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan akan segera tuntas dan banyak lagi infrastruktur yang segera siap," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

 

Emil mengatakan, kekuatan lain adalah sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Menurutnya dengan dua kekuatan tersebut Pemprov Jabar yakin Jawa Barat bisa bersaing dengan Thailand dan Vietnam. "Jawa Barat adalah wilayah paling kompetitif di Indonesia," kata Emil.

Untuk menguatkan daya saing tersebut, Pemprov Jabar berkomitmen untuk membenahi empat hal penting yakni pendidikan, infrastruktur berkualitas, stabilitas sosial politik, dan reformasi birokrasi.

"Jawa Barat berkomitmen membenahi empat hal ini juga menerapkan adaptasi kebiasaan baru," ucap Emil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement