Senin 16 Nov 2020 09:37 WIB

IHSG Dibuka Menguat pada Awal Pekan

IHSG diproyeksi akan menguat sepanjang hari ini sejalan dengan bursa global.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pasar saham domestik dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,86 persen ke posisi 5.508,15. Sementara indeks LQ45 menguat signifikan 1,17 persen.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pasar saham domestik dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,86 persen ke posisi 5.508,15. Sementara indeks LQ45 menguat signifikan 1,17 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,86 persen ke posisi 5.508,15. Sementara indeks LQ45 menguat signifikan 1,17 persen.

IHSG diproyeksi akan menguat sepanjang perdagangan hari ini sejalan dengan pergerakan bursa global. "Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada hari ini," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (16/11).

Indeks saham di Asia pagi ini dibuka naik karena optimisme sentimen vaksin Covid-19. Investor meyakini vaksin akan segera tersedia. Hal tersebut mengalahkan kekhawatiran mengenai lonjakan kasus penularan Covid-19 di Eropa serta kemungkinan kebijakan lockdown secara nasional di Amerika Serikat (AS). 

Menurut Phillip Sekuritas Indonesia, optimisme juga datang dari penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Ini merupakan kesepakatan dagang terbesar di dunia yang bertujuan mengurangi bea masuk (tarif) diberbagai bidang ekonomi. 

Kesepakatan dagang ini mewakili sepertiga dari populasi dan pertumbuhan ekonomi dunia. RCEP meliputi antara lain Australia, Selandia baru serta 10 negara anggota ASEAN. RCEP juga menandakan untuk pertama kali negara-negara raksasa Asia Timur Jauh seperti China, Jepang dan Korea Selatan berada dalam satu kesepakatan dagang. 

Dari sisi makroekonomi, investor mengamati rilis data perhitungan awal (preliminary) pertumbuhan ekonomi (PDB) Jepang untuk kuartal ketiga 2020. PDB Jepang tumbuh 5 persen secara kuartalan, lebih tinggi dari ekspektasi 4,4 persen. 

Secara tahunan, ekonomi Jepang tumbuh 21,4 persen, lebih tinggi dari ekspektasi pertumbuhan 18,9 persen dan hampir menghapus penurunan 28,1 persen di kuartal kedua 2020. Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 4,7 persen secara kuartalan, lebih rendah dari ekspektasi 5,2 persen dan rebound dari kontraksi 7,9 persen di kuartal kedua 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement