Senin 16 Nov 2020 06:55 WIB

Evani Rayakan Kemenangan Italia di Tengah Banyak Kesulitan

Sebanyak 21 pemain Italia mundur karena cedera dan Covid-19 jelang lawan Polandia.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Asisten pelatih timnas Italia Alberico Evani.
Foto: EPA/KIM HEE-CHUL
Asisten pelatih timnas Italia Alberico Evani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten pelatih Italia Alberico Evani merayakan kemenangan 2-0 atas Polandia pada pertandingan kelima Grup A1 UEFA Nations League, Senin (16/11) dini hari WIB. Penalti Jorginho dan gol telat Domenico Berardi mengamankan hasil di Stadion Mapei, mengirim Azzurri ke puncak grup, meski 21 pemain mengundurkan diri karena cedera atau Covid-19.

"Itu budaya kami, orang Italia memberikan yang terbaik selama saat-saat sulit dan menjadi lebih bersatu. Itu yang saya minta dari para pemain sebelum pertandingan dan mereka luar biasa," kata Evani dikutip dari Football Italia, Senin.

Baca Juga

Evani diberikan tanggung jawab untuk menggantikan Roberto Mancini, yang mengisolasi diri di rumah setelah didiagnosis Covid-19. Menurutnya, selama memainkan prinsip sepak bola menyerang yang telah diajarkan Mancini, kemenangan hal yang layak didapatkan.

"Ketika Anda mematuhinya, dalam jangka panjang, Anda mendapatkan hadiah," ujarnya. "Saya berbicara dengannya di babak pertama, dia mengatakan kami pantas mendapatkan beberapa gol lagi, jadi kami harus sedikit lebih efisien di depan, tetapi keseluruhan performa bagus."

Tim Italia malam itu adalah skuat sementara, tetapi penampil terbaik adalah yang paling tidak berpengalaman. Alessandro Bastoni baru tampil untuk kali kedua, sementara Manuel Locatelli yang kelima.

"Kami memiliki para pemain muda yang tumbuh, mendapatkan pengalaman dan menunjukkan bahwa mereka bermain seperti veteran," katanya.

Italia berada di puncak Grup A1 dan pertandingan terakhir mereka adalah tandang ke Bosnia-Herzegovina yang sudah terdegradasi. Kemenangan akan menggaransi Italia berlaga di empat besar pada Oktober tahun depan. Evani mengatakan, Italia hanya memikirkan satu demi satu laga. Kini dengan hanya tinggal satu laga tersisa dan tiket lolos ke semifinal dipertaruhkan, kemenangan jadi harga mati.

"Sekarang kami ingin memulihkan energi dan mengakhiri grup dengan semangat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement