Senin 16 Nov 2020 06:35 WIB

Protokol Kesehatan Penting Meskipun Sudah Ada Vaksin

Usai vaksinasi, butuh waktu untuk betul-betul mencapai herd immunity.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan meskipun nanti vaksin sudah ditemukan, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Sebab, setelah vaksinasi dilakukan, butuh waktu untuk betul-betul mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Foto: Republika
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan meskipun nanti vaksin sudah ditemukan, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Sebab, setelah vaksinasi dilakukan, butuh waktu untuk betul-betul mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan meskipun nanti vaksin sudah ditemukan, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Sebab, setelah vaksinasi dilakukan, butuh waktu untuk betul-betul mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Tahapannya, tidak bisa orang begitu hari pertama vaksin sudah dimulai, langsung lepas masker. Itu nggak mungkin. Itu baru bisa dilakukan kalau herd immunity-nya kita yakini sudah terbentuk, dari proses yang tidak mungkin pendek," kata Bambang, saat wawancara dengan Republika.co.id, belum lama ini.

Baca Juga

Agar tercapai herd immunity, Bambang mengatakan vaksinasi harus dilakukan kepada 180 juta penduduk Indonesia. Vaksinasi pertama juga harus dilakukan dua kali, sehingga dibutuhkan 360 juta dosis vaksin Covid-19 untuk disuntikkan kepada masyarakat.

Ia melanjutkan, proses vaksinasi terhadap masyarakat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan ketimpangan infrastruktur di berbagai daerah tentunya akan memiliki kendala tersendiri dalam distribusi vaksin.

"Untuk negara seperti Indonesia, kita harus sangat berhati-hati dengan tetap menjaga protokol kesehatan, sampai herd immunity tercapai. Dan itu harus benar-benar nanti Kemenkes menghitung," kata dia lagi.

Selain itu, setelah vaksinasi pertama dilakukan, diperkirakan perlu dilakukan revaksinasi. Sebab, virus corona ini memiliki ciri khas bisa berpindah ke binatang jika tidak bisa menemukan tubuh manusia untuk dihidupi. Beberapa binatang yang berpotensi ditinggali virus ini adalah tikus dan kelelawar.

"Kalau kita sudah vaksin memang mungkin pelan-pelan kita bisa lepas masker. Tapi butuh waktu panjang," kata Bambang menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement