Ahad 15 Nov 2020 18:58 WIB

BPPTKG: Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Tinggi tapi Stabil

Kubah lava belum tampak, sedangkan magma sudah berada di permukaan.

Gunung Merapi terlihat dari Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Ahad (15/11). Kawasan wisata di Kinahrejo sudah ditutup untuk kunjungan, karena masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III. Bahkan jalan untuk menuju petilasan Mbah Maridjan dan Bunker Kaliadem sudah ditutup dengan kendaraan petugas.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gunung Merapi terlihat dari Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Ahad (15/11). Kawasan wisata di Kinahrejo sudah ditutup untuk kunjungan, karena masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III. Bahkan jalan untuk menuju petilasan Mbah Maridjan dan Bunker Kaliadem sudah ditutup dengan kendaraan petugas.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tinggi, tetapi cenderung stabil. Hal itu berdasarkan pantauan pascakenaikan level aktivitas Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan memang kegempaan guguran saat ini sering terjadi. Namun, guguran berupa material vulkanik lama.

Baca Juga

"Tidak seperti aktivitas kegempaan pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010," katanya usai memantau Gunung Merapi dari Pos Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Ahad (15/11).

Menurut dia, saat ini kubah lava Gunung Merapi belum tampak. Ia menjelaskan magma Gunung Merapi sudah berada di permukaan, hal ini bisa dilihat dari deformasi atau penggelembungan perut gunung yang mencapai 12 centimeter per hari.

"Deformasi menandakan bahwa badan gunung mengembung akibat terdesak oleh magma," katanya.

Ia mengimbau masyarakat di lerang Gunung Merapi untuk selalu siaga dan mematuhi instruksi pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement