Ahad 15 Nov 2020 02:44 WIB

Pengamanan Protokol Kesehatan di Bali Diperketat

Bali menuju zona kuning dan hijau.

Ratusan pesepeda mengiringi perwakilan Women Cycling Community (WCC) Bali dalam rute terakhir kampanye 1000KM Bali Pulih di Denpasar, Bali, Sabtu (14/11/2020). Kampanye tersebut dilakukan enam perwakilan WCC Bali dengan bersepeda pada 1-14 November 2020 menempuh rute Jakarta-Bandung-Cirebon-Pekalongan-Semarang-Tuban-Surabaya-Probolinggo-Situbondo-Gilimanuk dan berakhir di Denpasar, sebagai upaya pemulihan pariwisata.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Ratusan pesepeda mengiringi perwakilan Women Cycling Community (WCC) Bali dalam rute terakhir kampanye 1000KM Bali Pulih di Denpasar, Bali, Sabtu (14/11/2020). Kampanye tersebut dilakukan enam perwakilan WCC Bali dengan bersepeda pada 1-14 November 2020 menempuh rute Jakarta-Bandung-Cirebon-Pekalongan-Semarang-Tuban-Surabaya-Probolinggo-Situbondo-Gilimanuk dan berakhir di Denpasar, sebagai upaya pemulihan pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan pengamanan protokol kesehatan di Bali diperketat untuk menuju zona kuning dan hijau.

"Peran TNI AD terkhusus Korem 163/Wira Satya dengan 8 Kodim jajaran masih sangat masif dan intensif bersama Satgas Penanganan COVID-19 yang di wilayah untuk memonitor, mengawasi, menyosialisasikan serta mengedukasi masyarakat tentang prokes demi mewujudkan zona kuning dan hijau di sembilan kab/kota," kata Kapenrem, Sabtu (14/11).

Baca Juga

Ia mengatakan pengamanan protokol kesehatan tidak hanya berlaku bagi setiap individu, tapi juga bagi pelaku usaha. Pengamanan protokol kesehatan sesuai Pergub No. 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru.

Untuk wilayah sembilan Kabupaten/Kota di Bali di antaranya Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Buleleng, Tabanan, Jembrana dan Kota Denpasar, sampai dengan 11 November 2020 semua berstatus zonasi resiko sedang yang ditandai dengan warna oranye.

Dia menjelaskan kondisi tersebut menggambarkan perkembangan yang baik bila dibandingkan dengan beberapa waktu lalu dengan kondisi untuk wilayah di Bali berzonasi warna merah. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan pengamanan secara masif agar ke depannya baik menuju zona kuning dan hijau.

Perkembangan baik ini menjadi bagian dari kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dan penerapan 3M."Tetap kita masif karena dari zona oranye ini kita akan mengarah pada zona kuning sampai hijau sehingga nanti benar-benar aman. Begitu juga pelaksanaan di lapangan memonitor, mengawasi, mengedukasi sehingga menumbuhkan kesadaran masing-masing," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement