Sabtu 14 Nov 2020 16:30 WIB

Kabupaten Banyumas Kembali ke Zona Kuning

Masyarakat Kabupaten Banyumas diimbau disiplin protokol kesehatan.

Ilustrasi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sadiyanto mengatakan wilayahnya kembali masuk zona kuning Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sadiyanto mengatakan wilayahnya kembali masuk zona kuning Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sadiyanto mengatakan wilayahnya kembali masuk zona kuning Covid-19. Sebelumnya Kabupaten Banyumas ada di zona oranye.

"Kalau reproduksi efektifnya, kita memang masih 1,14, sedangkan untuk positivity rate-nya 4,42 persen. Namun kita sekarang sudah zona kuning lagi karena membaik," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (14/11).

Baca Juga

Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Satgas Penanganan Covid-19 setempat telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona jenis baru tersebut. Kendati kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung bertambah, dia mengatakan indikator penilaian terhadap perubahan zona itu tidak hanya satu hal melainkan banyak faktor, sehingga Banyumas dapat kembali masuk ke dalam zona kuning.

"Indikator lainnya seperti upaya mengedukasi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan terutama 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), jumlah orang yang sembuh, suspek yang sembuh, orang yang dirawat berkurang, dan sebagainya. Yang menilai dari provinsi," katanya menjelaskan.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan agar Banyumas tetap berada di zona kuning hingga akhirnya menjadi zona hijau dan tidak kembali ke zona oranye, bahkan menjadi zona merah. Terkait dengan hal itu, Sadiyanto mengatakan berdasarkan penilaian Dinkes, pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah yang sudah siap melaksanakannya dapat tetap berjalan asalkan mendapatkan izin dari Bupati Banyumas selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas.

"PTM ya jalan saja, cuma kalau di perjalanannya itu ada yang positif, baik guru maupun siswanya, berdasarkan SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri itu ya harus ditutup sementara sampai dengan yang positif itu sembuh," katanya.

Menurut dia, hal itu sama seperti yang terjadi di SMP Negeri 6 Purwokerto, kegiatan pembelajaran tatap mukanya dihentikan karena salah seorang gurunya terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka seiring dengan ditemukannya kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah. "SMP Negeri 6 Purwokerto ditutup dan akan dievaluasi selama 14 hari ke depan karena ada satu guru yang positif. Hari ini ada pemberitahuan, besok sudah mulai tutup," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (9/11).

Menurut dia, SD Negeri Panembangan, Kecamatan Cilongok, yang sebelumnya telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka, tetap boleh melaksanakannya. Kendati demikian, dia mengatakan sekolah lain yang sudah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dapat mengajukan izin melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

"Jika sekolah berencana menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, para guru wajib menjalani 'swab' (tes usap) lebih dulu," katanya.

Berdasarkan data yang disajikan laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal 14 November 2020, pukul 10.42 WIB, jumlah warga Kabupaten Banyumas yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak terjadinya pandemi hingga saat ini mencapai 962 orang. Dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 768 orang dinyatakan sembuh, 28 orang meninggal dunia, serta 166 orang masih terkonfirmasi positif Covid-19 yang terdiri 83 orang dirawat di rumah sakit, 7 orang menjalani perawatan di fasilitas isolasi khusus, dan 83 orang menjalani isolasi mandiri.

Selain itu, warga Banyumas yang dinyatakan suspek sejak terjadinya pandemi hingga saat ini mencapai 3.228 orang. Dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 3.134 orang selesai pemantauan serta 94 orang masih dalam pemantauan yang terdiri atas 1 orang dirawat di rumah sakit dan 93 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara total suspek yang negatif sebanyak 464 orang, sedangkan total suspek yang meninggal 25 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement