Sabtu 14 Nov 2020 12:49 WIB

Pertama Kalinya Trump Akui 'Kemenangan' Biden

Trump masih belum mengakui kekalahannya di pemilu AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Donald Trump,
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump,

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia tidak akan memberlakukan karantina nasional. Tetapi hanya 'waktu akan menunjukkan' bila pemerintah baru yang menjabat pada bulan Januari akan menerapkannya.

Ini pertama kalinya Trump mengakui pemerintah lain yang mungkin akan berkuasa selain dirinya pada bulan Januari mendatang. Di pidato publik pertamanya sejak Joe Biden dinyatakan memenangkan pemilihan presiden 2020, Trump mengatakan ia berharap vaksin Covid-19 dapat tersedia bagi seluruh populasi pada bulan April.

Baca Juga

Dalam pidatonya di Rose Garden Gedung Putih ini, Trump juga pertama kalinya mengakui kemungkinan Biden yang akan menjalan pemerintahan pada bulan Januari. Walaupun ia belum mengakui kekalahan dan tidak menyebut nama presiden terpilih AS tersebut.

"Idealnya, kami tidak menerapkan karantina nasional, saya tidak akan melakukannya, pemerintah ini tidak akan karantina nasional, mudah-mudahan, uh, apapun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintah yang mana, saya pikir hanya waktu yang tahu," kata Trump, Jumat (13/11).

Sejak 3 November lalu Trump terus menyebarkan tuduhan tanpa dasar mengenai kecurangan dalam pemilu 2020. Hingga kini ia terus melontarkan klaim-klaim tersebut di Twitter, Trump tidak mengulang ucapannya di Rose Garden ke internet.

Sebelum di Rose Garden terakhir kali Trump muncul di hadapan publik ketika ia berbicara di ruang pers Gedung Putih. Di sana ia menyampaikan tuduhan mengenai kecurangan dalam pemilu, ia mengatakan dapat menang mudah bila suara 'sah' dihitung.

Pada Sabtu (7/11) lalu Biden sudah dipastikan memenangkan pemilihan presiden usai meraih kemenangan di Georgia. Tim kampanye Trump mengajukan sejumlah gugatan ke berbagai negara bagian yang menentukan.

Trump mengatakan ia berharap dapat menggunakan keadaan darurat untuk mengotorisasi vaksin Pfizer 'segera mungkin'. Pfizer mengatakan mereka berharap dapat menyerahkan data keamanan vaksin pada pekan depan dan mengajukan permohonan otorisasi penggunaan darurat, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement