Sabtu 14 Nov 2020 03:35 WIB

Nenek 69 Tahun Raih Gelar Doktor di UMS dengan Cumlaude

Siti memulai kuliah S3-nya sejak 2017, dan lulus tepat waktu tahun 2020.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Siti Afiah, perempuan berusia 69 tahun asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, berhasil menuntaskan studi program Doktoralnya (S3) di Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tepat di hari kelahirannya 11 November.

Pada Rabu (11/11) siang, Siti Afiah menjalani sidang ujian terbuka di hadapan para penguji, mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pendidikan Islam Multikultural Berbasis Kearifan Lokal : Telaah Hidden Curriculum Pada Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen" di kampus UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Saat mendapatkan pertanyaan yang kritis dan tajam dari penguji, Siti terlihat lancar dalam menjawabnya. Berkat kegigihannya itu, akhirnya para penguji sepakat meluluskan dia dengan nilai cumlaude yakni 3,91.

Siti memulai kuliah S3-nya sejak 2017, dan lulus tepat waktu tahun 2020. Siti bukan seorang dosen atau pejabat negara yang mengejar gelar. Dia merupakan pensiunan guru dan kini sehari-hari mendampingi para guru membina Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen. Meski begitu, Siti Bertekad kuat untuk menyelesaikan studi S3.

"Saya niatnya hanya ingin belajar, meskipun saya tidak tahu ke depannya mau jadi apa. Anak-anak juga mendukung, kata mereka kalau ibunya senang, mereka ikut senang," ucap Siti seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (13/11).

Siti juga mengaku, di tengah perjalanan menyususun disertasi, dia pernah mengeluh dan sempat mengajukan ke promotornya untuk berhenti. Hal itu terjadi saat dia sedang merasa sangat lelah dan penuh tekanan.

"Saat merasa down, capek, frustasi karena sama pembimbing tulisan saya sering di coret-coret seperti tidak berguna. Tapi ternyata setelah dikasih tahu caranya, ternyata bergini ya saya jadi semangat lagi," ujar perempuan yang pernah menjabat Kepala MA Negeri Sragen ini.

Dia berpesan kepada generasi yang masih muda supaya selalu semangat, pantang menyerah dalam belajar. "Pokoknya yang masih muda, hidup harus belajar terus, jangan berhenti. Semua orang adalah guru kita," pungkasnya.

Saat prosesi ujian terbuka selesai, anak dan cucu-cucunya memberi ucapan selamat. Siti ingin memberikan pelajaran semangat kepada anak cucunya untuk menuntut ilmu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement