Jumat 13 Nov 2020 21:30 WIB

COVAX Kumpulkan RP 28 T untuk Vaksin Covid Negara Miskin

COVAX dapat membeli satu miliar dosis vaksin Covid-19 bagi 92 negara yang berhak

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tampak ampul dengan BNT162b2, isi kandidat vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA buatan perusahaan farmasi Jerman Biontech. Vaksin yang dibuat juga bersama dengan Pfizer ini disebut 90 persen efektif.
Foto: EPA-EFE/BIONTECH SE
Tampak ampul dengan BNT162b2, isi kandidat vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA buatan perusahaan farmasi Jerman Biontech. Vaksin yang dibuat juga bersama dengan Pfizer ini disebut 90 persen efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX) pada Jumat mengatakan telah mengumpulkan dana melebihi target sementara sebanyak dua miliar dolar AS (sekitar Rp 28,4 triliun). Dana tersebut dikumpulkan untuk membelikan dan mendistribusikan vaksin Covid-19 bagi negara-negara miskin.

Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), inisiator COVAX bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut dana untuk Advanced Market Commitment (AMC) memungkinkan COVAX membeli sebanyak satu miliar dosis vaksin Covid-19 bagi 92 negara yang berhak.

Baca Juga

"Kami mendapati para penyumbang, baik negara maupun swasta di seluruh dunia, berupaya keras dalam membantu mencapai target ini," kata Ketua GAVI Seth Berkley kepada wartawan.

Berkley menambahkan terdapat pula "kebutuhan yang mendesak" untuk mendanai perawatan dan diagnosis. Ia menyebut masih diperlukan sekitar Rp 42,6 triliun untuk diagnosis dan 6,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 86,7 triliun) untuk pengobatan hingga akhir 2020.

Sekitar lima miliar dolar AS (setara Rp 71 triliun) juga akan diperlukan pada 2021 untuk pengadaan vaksin Covid-19, selagi dilakukan pengembangan dan akan segera disetujui oleh regulator, tulis GAVI dalam pernyataan.

Perusahaan farmasi AS, Pfizer, dan rekannya, BioNTech yang pekan ini menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan telah menunjukkan 90 persen efektivitas dalam uji coba awal menyatakan ketertarikan untuk memasok vaksin melalui COVAX, kata Berkley.

"Kami terus melanjutkan negosiasi dengan sejumlah produsen vaksin untuk menambah beberapa yang sudah kami umumkan akan berbagi visi dengan kami mengenai distribusi vaksin yang adil dan setara," tutur Berkley.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement