Jumat 13 Nov 2020 20:06 WIB

Momen Hari Pahlawan, Wagub UU Ziarah Makam Syekh Quro

Wagub Uu ziarah ke makam Syekh Quro Karawang untuk hormati jasa pahlawan

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum  ziarah ke makam Syekh Quro Karawang untuk hormati jasa pahlawan
Foto: istimewa
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum ziarah ke makam Syekh Quro Karawang untuk hormati jasa pahlawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berziarah ke makam Syekh Quro di Desa Pulokalapa, Kabupaten Karawang, Jumat (13/11).  

Uu mengatakan, ziarah kali ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama. Di mana para ulama merupakan syuhada yang turut berjuang demi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Baca Juga

Menurut Uu, selain ziarah ke makam para pahlawan militer atau tokoh negarawan, seperti yang dilakukan rutin setiap tahun di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung, Pemerintah Provinsi Jabar mengadakan ziarah ke makam tokoh agama, kiai, dan ulama.  

"Memperingati Hari Pahlawan 10 November, sebagai bentuk penghormatan  Pemerintah Provinsi Jabar kepada tokoh pendahulu kita yang sudah berjasa bagi bangsa dan negara. Maka kita lakukan ziarah ke maqom para syuhada sekaligus tawasul doa melalui karamah dan maunah para wali Alllah dan syuhada. Dan mudah-mudahanan berkah," papar Uu. 

Menurut Uu, dia berziarah ke maqom para syuhada, kyai yang sudah berjasa membangun Jabar, memperjuangkan akidah, syariah. "Saya juga membacakan tahlil, baca Alquran dan berdoa mengharapkan barokah dan kebaikan bisa dirasakan semua warga Jawa Barat," katanya. 

Dalam beberapa kesempatan, Uu mengatakan, dia selalu menekankan untuk tidak melupakan jasa ulama dan kiai yang bergerak dan berjuang secara multidimensi.   

Selain memperjuangkan kemerdekaan fisik, kata dia, para ulama dan kyai tentunya memperjuangkan kemerdekaan batin. Sehingga, hadir ketenangan bagi setiap umat dalam menjalankan ibadahnya.  

Kemudian, kata Uu, ulama dan kiai berjasa membentuk karakter serta kepribadian bangsa Indonesia. Para ulama dan kiai pun turut berkontribusi menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.   

"Pancasila itu mampu menyatukan berbagai macam agama, menyatukan berbagai macam suku, bermacam ras dan karakter," katanya. 

"Ulama adalah sosok yang mesti kita teladani. Maka momen hari pahlawan menjadi spirit khususnya bagi generasi muda untuk hidup maslahat, bermanfaat bagi sekitar, bagi nusa, bangsa, dan agama," imbuhnya.

Syekh Quro atau Syekh Hasanuddin atau Syekh Qurotul Ain atau Syekh Mursahadatillah, merupakan tokoh ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Karawang.   

Awal mula penyebaran Islam di Karawang sendiri adalah ketika Syekh Quro mendirikan Pondok Pesantren yang bernama Pondok Quro, memiliki arti tempat untuk belajar Alquran pada 1418 M.  

Uu mengatakan, Komplek Makam Syekh Quro merupakan sebuah aset peninggalan sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Karenanya, semua pihak perlu memperhatikan terkait kelestarian dan ketertiban di area kompleks makam tersebut.  

Apalagi kegiatan keagamaan pun rutin dilaksanakan. Seperti berziarah, tawasulan, juga kegiatan agama lainnya. Kompleks Makam Syekh Quro pun cukup populer bagi kalangan peziarah. "Di sinilah awal mula berkembangnya model pendidikan pesantren di Jawa Barat, mulanya di sini," katanya.   

Sebelum ada pendidikan yang lain, kata dia, luar biasanya sudah ada pendidikan pesantren. "Sekarang pesantren diadaptasi sistem pendidikan lainnya. Ada sorog jadi private, mondok jadi full day school atau boarding school," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement