Jumat 13 Nov 2020 20:04 WIB

Presiden Jokowi akan Buka MTQ Nasional ke-28 di Sumbar Besok

MTQ merupakan sebuah peristiwa monumental yang sudah menjadi sejarah di Indonesia.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Musabaqah Tilawatil Qur
Foto: MTQ
Musabaqah Tilawatil Qur

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke XXVIII akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (14/11) malam WIB besok. Upacara pembukaan MTQ ke-28 akan dilaksanakan di Stadion Sikabu, di Kabupaten Padang Pariaman. MTQ berlangsung sejak Kamis (12/11) sampai Sabtu (21/11) di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

"Presiden akan membuka secara virtual. Yang hadir secara langsung adalah Menteri Agama Fachrul Razi," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Jumat (13/11).

Baca Juga

Irwan menyebut walau dilangsungkan di masa pandemi, penyelenggaraan MTQ sudah dirancang dengan protokol kesehatan yang ketat supaya MTQ tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19. Meski dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan MTQN ke-28 dipenuhi optimisme seluruh peserta, panitera, dewan hakim, dan masyarakat dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Disediakan hand sanitizer, fasilitas cuci tangan, dan jaga jarak di seluruh arena MTQN, baik saat pendaftaran, malam ta'aruf, pembukaan, pelantikan dewan hakim hingga saat perlombaan.

"Kita lakukan protokol kesehatan secara ketat, setiap kafilah yang datang tetap kita lakukan pemeriksaan yang mengacu pada protokol Covid-19, seperti pemeriksaan swab test. Semua ini kita lakukan untuk antisipasi agar virus corona tidak menyebar di Sumbar.

Sejak kemarin, tahapan MTQ sudah mulai berlangsung. Pada MTQN ke-28 di Sumbar ini, sebanyak 1.476 peserta siap mengikuti 8 cabang musabaqah. Dua peserta menyatakan diri tidak mengikuti MTQN ke-28, yakni Yogyakarta dan NTT, dikarenakan pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19.

MTQ Nasional ke 28 ini diikuti 1.476 peserta dari 32 provinsi. Sampai Jumat (13/11) sore, sudah 29 kontingen mendarat di Kota Padan dan melakukan registrasi. Panitia berharap ke 32 kontingen sudah berada di Sumbar hari ini karena MTQ akan resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dan Menteri Agama Fachrul Razi secara langsung pada Sabtu (14/11). Upacara pembukaan MTQ akan diadakan di Stadion Nagari Sikabu, Padang Pariaman. Sedangkan untuk penutupan pada Jumat (2/11) di Masjid Raya Sumatera Barat.

 

Ada 32 provinsi yang mengirimkan delegasi ke MTQ 2020 adalah Aceh 54 orang, Sumatera Utara 53 orang Sumatera Barat 54 orang, Riau 54 orang, Kepulauan Riau 54 orang, dan Jambi 51 orang. Kemudian Bengkulu 35 orang, Sumatera Selatan 29 orang, Kepulauan Bangka Belitung 47 orang, Lampung 27 orang, Banten 54 orang, dan DKI Jakarta 53 orang.

Kemudian Jawa Barat 54 orang, Jawa Tengah 50 orang, Jawa Timur 54 orang, Kalimantan Barat 49 orang, Kalimantan Tengah 44 orang, Kalimantan Selatan 49 orang, Kalimantan Timur 54 orang, Kalimantan Utara 51 orang, Bali 16 orang, Nusa Tenggara Barat 24 orang, Sulawesi Selatan 54 orang, Sulawesi Barat 49 orang, Sulawesi Tengah 54 orang, Sulawesi Tenggara 51 orang, Sulawesi Utara 41 orang, Gorontalo 43 orang, Maluku 45 orang, Maluku Utara 41 orang, Papua 35 orang, dan Papua Barat 53 orang.

Sementara 12 arena lomba ialah, pertama di Masdjid Raya Sumbar untuk perlombaan cabang tilawah dewasa dan qira'at saba'ah mujawwad. Kedua Gedung Rohana Kudus untuk cabang taril Alquran dan tilawah cacat netra. Kemudian ketiga Masjid El Hakim di Pantai Muaro Padang untuk cabang tilawah anak-anak dan cabang tilawah remaja. Ke empat Masjid Nurul Iman di Kota Padang untuk perlombaan cabang qira'at saba'ah murattal remaja dan qira'at saba'ah murattal dewasa.

Arena ke lima adalah Auditorium Universitas Baiturrahmah untuk cabang hifzil 1 juz tilawah dan cabang hifzil 10 juz. Ke enam Gelanggang Olahraga Universitas Negeri Padang untuk perlombaan cabang kaligrafi kategori naskah, hiasan mushaf, dekorasi dan kontemporer.

Ketujuh adalah Auditorium Universitas Negeri Padang untuk perlombaan cabang Fahmil Alquran. Ke delapan Masjid Darul Hujjaj di UPT Asrama Haji untuk perlombaan cabang hifzil Alquran 5 juz tilawah dan hifzil Alquran 20 juz. Ke sembilan, Hospitality Center Universitas Negeri Padang untuk arena perlombaan tafsir Bahasa Indonesia dan tafsir Bahasa Inggris. Ke sepuluh Aula Mansur Datuak Basa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang untuk perlombaan hifzil Alquran 30 juz dan tafsir Bahasa Arab. Sebelas Gedung Serba Guna UIN IB untuk perlombaan cabang syahril Alquran. Terakhir Aula PKM Universitas Andalas untuk perlombaan karya tulis ilmiah Alquran.

Direktur Jenderal Bimas Islam  Kamaruddin Amin mengajak seluruh umat islam agar merawat MTQ ke 28 ini yang diselenggarakan di masa pandemi. Menurut dia MTQ merupakan sebuah peristiwa monumental yang sudah menjadi sejarah di Indonesia.

"MTQ adalah kegiatan monumental yang sudah menyejarah di Indonesia. Mari kita merawat dan menjaganya, baik pelaksanaan maupun mutunya," ucap Kamaruddin.

Kamaruddin menyebut MTQ dilaksanakan dari tingkat kecamatan hingga nasional. Kegiatan rutin ini kata dia merupakan ajang yang mendidik dan mampu mendekatkan masyarakat luas untuk mencintai Alquran sebagai pedoman hidup umat Islam di Indonesia.

Dirjen Bimas Islam menambahkan MTQ telah ada sejak tahun 1940-an bertepatan dengan berdirinya Jami'iyyatul Quro' wal Huffazh oleh ormas Nahdhatul Ulama. MTQ kemudian dilombakan pada tingkat nasional pada tahun 1968 di Makassar, Sulawesi Selatan pada era Menteri Agama Muhammad Dahlan yang saat itu juga menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU).

Sejak saat itu, MTQ dilaksanakan dari tingkat kecamatan hingga nasional. Kehadiran MTQ mampu mendidik dan mendekatkan masyarakat luas untuk mencintai Alquran sebagai pedoman hidup umat Islam di Indonesia.

Dalam perjalanannya, MTQ Nasional diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Sebelumya, MTQ Nasional dilangsungkan setiap tahun, yakni dari tahun 1968 sampai 1977. Pada tahun 1979 hingga tahun 1985, MTQ Nasional dilangsungkan setiap dua tahun sekali.

Penyelenggaraan MTQ Nasional pernah dilangsungkan setiap tiga tahun, yakni MTQ tahun 1988 sampai tahun 2003. Sejak MTQN ke-21 pada tahun 2006 di Kendari hingga MTQN ke-28 tahun 2020 di Sumatera Barat, event nasional ini dihelat setiap dua tahun.

Bagi Sumatera Barat,MTQ Nasional ke-28 ini merupakan kali kedua menjadi tuan rumah. Sebelumnya Sumbar menjadi tuan rumah 37 tahun lalu di MTQ Nasional ke-13. Saat itu Sumbar keluar sebagai juara umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement