Jumat 13 Nov 2020 17:36 WIB

16 Kontainer Beras Diangkut Tol Laut dari Merauke - Surabaya

Dampak yang disasar dari Tol Laut adalah pengurangan selisih harga antar pulau.

Sebanyak 16 kontainer berisi beras diangkut dengan kapal Tol Laut dari Merauke ke Surabaya.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Sebanyak 16 kontainer berisi beras diangkut dengan kapal Tol Laut dari Merauke ke Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut bekerja sama dengan pemerintah daerah dan operator kapal mencatatkan sejarah yang mengirimkan hasil bumi dari Indonesia Bagian Timur, khususnya Merauke sebanyak 16 kontainer beras dari Pelabuhan Merauke Papua menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Keseluruhan kontainer tersebut terdiri dari 15 kontainer beras dan 1 (satu) kontainer biji gebang yang diangkut oleh Kapal Logistik Nusantara 2. Kapal tersebut merupakan kapal tol laut yang dibangun pada tahun 2007.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Merauke Turki Rachmat K. Sully menyebutkan, pengiriman kontainer beras ini merupakan pengiriman perdana lewat Tol Laut. Pengiriman ini menjadi catatan sejarah tersendiri dalam pendistribusian logistik beras Merauke dengan Tol Laut karena di awal pelaksanaan bisa mencapai keberhasilan pengiriman sebanyak 16 kontainer.

“Keberhasilan ini adalah semata-mata kerja sama semua pihak dan terima kasih kepada teman-teman stakeholder terutama kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan dan dinas terkait, termasuk operator kapal PT. Pelni dan PT. SBN," ujar Turki di Merauke, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/11).

Lebih lanjut Turki berharap, ke depan target-target peningkatan sumber daya pertanian di wilayah Merauke semakin meningkat pada voyage/trip berikutnya untuk dapat dikirimkan kembali ke luar Merauke. “Dan bukan saja Padi tapi kedepan produksi sagu, kopra, gambir, karet dan hasil laut seperti ikan, kepiting dan lain-lain kita bisa kirim dengan jumlah besar ke daerah Jawa dan daerah-daerah lain," tuturnya.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan Kemaritiman, Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan,  dengan program Tol Laut, pemerintah dapat memastikan terpenuhinya logistik baik distribusi kebutuhan pokok maupun barang penting lainnya secara terjadwal dan pasti. “Dampak yang disasar adalah pengurangan selisih harga antar pulau yang akhirnya dapat meningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Buyung. 

Kata dia, Tol Laut juga menjadi bukti nyata upaya Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan ke daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP). “Tol laut juga menjadi angkutan laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal dari wilayah barat sampai timur Indonesia dan sebaliknya,” tuturnya.

Selain itu, Kepala Seksi Angkutan Laut Khusus, Andi Aswad, yang turut hadir mewakili Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut menyatakan, bahwa penyelenggaraan program Tol Laut untuk merespons surplus beras yang berada di Merauke sebagai muatan balik yang menjadi unggulan daerah untuk didistribusikan menggunakan Kapal Logistik Nusantara 2.

“Saya mengapresiasi khusus kepada Kelompok Tani Dan Aliansi Petani Merauke, BUMD Aneka Usaha Merauke Malind Kanamin yang telah bersusah payah dan bekerja keras sehinga sesuatu yang dikerjakan ini bisa berhasil dan terealisasi sesuai dengan harapan kita bersama,” tutup Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement