Jumat 13 Nov 2020 12:49 WIB

Malaysia Nantikan Vaksin Covid-19 dari China

Malaysia mengapresiasi China dalam KTT ASEAN-China ke-23.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pekerja memeriksa jarum suntik Vaksin untuk COVID-19 yang diproduksi di pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9). SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi kandidat vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi terkemuka tersebut mengatakan vaksinnya akan siap pada awal 2021 untuk distribusi di seluruh dunia termasuk AS.
Foto: AP Photo / Ng Han Guan
Seorang pekerja memeriksa jarum suntik Vaksin untuk COVID-19 yang diproduksi di pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9). SinoVac, salah satu perusahaan farmasi China yang memproduksi kandidat vaksin COVID-19. Perusahaan farmasi terkemuka tersebut mengatakan vaksinnya akan siap pada awal 2021 untuk distribusi di seluruh dunia termasuk AS.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengapresiasi komitmen China untuk memprioritaskan negaranya sebagai penerima vaksin COVID-19 yang berhasil dikembangkan. Muhyiddin menyampaikan apresiasi itu dalam KTT ASEAN-China ke-23.

Muhyiddin mengatakan Malaysia percaya bahwa penelitian dan pengembangan vaksin masih menjadi prioritas utama China. Malaysia berterimakasih atas kontribusi China atas inisiatif ASEAN dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat.

Baca Juga

"Kami menantikan penyelesaian cepat uji klinis vaksin, dan menghargai janji Presiden Xi Jinping untuk menjadikan vaksin itu sebagai barang publik global," kata Muhyiddin dilansir dari kantor berita Bernama pada Jumat (13/11).

KTT ASEAN-China ke-23 diadakan sebagai bagian dari KTT ASEAN ke-37, yang diselenggarakan oleh Vietnam melalui konferensi video karena pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Selama 10 menit intervensinya, Muhyiddin optimis krisis COVID-19 belum merusak total ekonomi dan tatanan sosial komunitas ASEAN. Muhyiddin meyakini ASEAN dapat bangkit dari krisis ini.

"Oleh karena itu, upaya pemulihan menuntut kita untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial," ujar Muhyiddin.

"Dalam kaitan ini, ASEAN dan China harus terus melakukan diskusi dan kerjasama secara rutin di berbagai tingkatan, sekaligus menjajaki peluang baru untuk kerja sama praktis, dalam perjuangan kita untuk pemulihan yang komprehensif," desak Muhyiddin.

Muhyiddin memimpin delegasi Malaysia di KTT dua tahunan itu yang berlangsung hingga Ahad nanti. KTT tersebut diketuai oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN 2020 dengan tema “ASEAN yang Kohesif dan Responsif”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement