REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Ghana Jerry Rawlings, dikabarkan meninggal pada usia 73 tahun. Dia meninggal di Rumah Sakit Pendidikan Korle Bu (KBGH) di Accra, Ghana setelah mendapatkan perawatan lebih dari sepekan.

Mengutip newsaf Jumat (13/11), Presiden Ghana Nana Akuffo Addo, juga mengumumkan masa berkabung nasional dengan mengibarkan bendera setengah tiang mulai Jumat ini. Penghormatan pun segera berdatangan di media sosial untuk mantan presiden tersebut.

Menurut Nana Akuffo, negaranya telah kehilangan 'pohon besar' dan Ghana sekarang lebih sulit tanpa pohon itu. Atas dasar itu, penghormatan terakhir ia nilai harus dilakukan dengan cara yang pantas.

Sebelum mengemban tugas, Rawlings diketahui menggulingkan penguasa Jenderal Frederick Akuffo pada 1979 silam, ketika dia menjadi letnan angkatan darat. Segera setelahnya, dia segera menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil. Meskipun dua tahun kemudian ia kembali memimpin kudeta lagi. Dirinya juga diketahui keras dalam mengkritik korupsi pemerintah dan kepemimpinan yang lemah.

Dalam kurun waktu 1981 hingga 1993, Rawlings memerintah sebagai ketua pemerintah sipil-militer gabungan.  Pada tahun 1992 ia terpilih sebagai presiden di bawah konstitusi baru, sekaligus mengemban jabatan itu pada tahun berikutnya dan menjalani dua masa jabatan sebelum menyerahkan kekuasaan kepada John Kufour yang menggantikannya pada tahun 2001.

Setelah mengundurkan diri, Rawlings tetap menjadi perantara kekuasaan dalam politik Ghana sambil melayani di berbagai pos diplomatik internasional, termasuk sebagai perwakilan Uni Afrika di Somalia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika