Jumat 13 Nov 2020 01:43 WIB

Tak Semua Hasil Tes Swab Massal Masuk Data Pemkot Bekasi

Jika ada satu warga Kota Bekasi yang positif maka akan di-tracing keluarganya.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tak Semua Hasil Tes Swab Massal Masuk Data Pemkot Bekasi. Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Tak Semua Hasil Tes Swab Massal Masuk Data Pemkot Bekasi. Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Dalam upaya penanganan dan pencegahan kasus Covid-19, Kota Bekasi melakukan tes massal sebanyak 10 ribu swab sejak 26 Oktober 2020. Hasilnya, hingga Ahad (8/11) kemarin, jumlah kasus positif yang didapat mencapai 819 orang dari total 8.144 yang selesai diperiksa.

Kendati hasil swab yang dilaporkan bertambah, namun data kumulatif kasus di Satgas Covid-19 Kota Bekasi tak bertambah signifikan. Angkanya justru diklaim turun. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, hal itu terjadi karena tidak semua hasil dari tes masif merupakan warga yang memegang KTP Kota Bekasi. "Sebenarnya gini, yang diperiksa swab masif ga semua KTP Kota Bekasi," jelas Dezy saat ditemui, Kamis (12/11).

Dalam hal tracing, kata Dezy, pihak pemkot memfasilitasi kontak erat dengan kasus positif. Contohnya, jika ada satu warga Kota Bekasi yang positif, maka akan ditracing keluarganya. 

Lalu, jika salah satu anggota keluarganya juga positif, pemkot akan melakukan penelusuran dengan siapa saja dia berkontak sampai hasilnya negatif baru tracingnya berhenti.

Tracing yang dilakukan itu, tak semuanya merupakan warga Kota Bekasi. Sehingga, data pasien non KTP Kota Bekasi itu tidak dimasukkan ke basis data milik Satgas namun dilaporkan ke KTP yang sesuai domisilinya.

"Kalau positif ditanya abis ketemu siapa nanti ditracing, untuk data kita tidak masukkan semua di kita. Karena, kita menjaga dia supaya tidak tertular (dengan cara tracing tadi), tapi kan nanti dia pulang ke rumahnya itu tugasnya dinkes antar kota berkomunikasi," tutur dia.

"Nah nanti koordinasi sama kabupaten, jalurnya sudah ada. Kan Kota Bekasi posisinya ada di tengah, tinggal nanti mau kita pulangin ke kabupaten, DKI, Kab. bogor atau ke Depok, makanya tidak semuanya dimasukkin angka penambahan kasusnya," terangnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Bekasi, hingga Kamis 12 November 2020, jumlah kasus positif mencapai 7.607 kasus dengan tambahan kasus baru sebanyak 94 kasus. Total kasus yang selesai atau sembuh mencapai 6997 kasus. Saat ini, angka kasus aktif yang ada di Kota Bekasi mencapai 467 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement