REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Badai cedera benar-benar menghantam lini belakang Liverpool. Awalnya cuma Virgil van Dijk yang masuk ruang perawatan.
Namun kehilangan Van Dijk sudah menjadi pukulan telak. Bagaimana tidak, kapten Belanda itu divonis absen di sisa musim ini. Kemudian Fabinho ikut-ikutan terkapar. Padahal sosok yang aslinya seorang gelandang ini sering berperan sebagai palang pintu dadakan.
Selanjutnya giliran Trent Alexander-Arnold. Bek sayap 22 tahun itu bakal menjadi penonton rekan-rekannya berlaga, hingga Desember 2020, lantaran mengalami gangguan di betis.
Teranyar, lutut Joe Gomez bermasalah. Gomez mengalami situasi ini saat berlatih bersama tim nasional Inggris.
Walhasil, pelatih Juergen Klopp seperti memasuki mimpi buruk. Ia hanya memiliki Joel Matip sebagai satu-satunya bek tengah senior, yang tersedia. Itu pun tidak ada yang memastikan Matip bakal terus bugar sepanjang musim ini bergulir.
Sejatinya penampilan the Reds baik-baik saja. Mohamed Salah dan rekan-rekan belum terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di berbagai kompetisi.
"Tapi akan sulit mempertahankan performa positif tersebut, dalam situasi seperti ini," demikian laporan yang dikutip dari Liverpooecho.co.uk, Kamis (12/11).
Kubu Merseyde Merah masih memiliki Rhys Williams dan Nat Phillips. Namun tetap saja, Klopp butuh tambahan tenaga.
Berikut ada beberapa nama yang tersedia, lantaran berstatus bebas transfer. Ada bek asal Argentina, Ezequiel Garay.
Kemudian eks palang pintu Celtic, Jozo Simunovic. Selanjutnya pesepakbola Portugal yang terakhir merumput di Liga Arab Saudi bersama Al-Fateh, Andre Pinto.
Teranyar eks jugador Hull City, Kevin Stewart. Pesepakbola 27 tahun ini pernah berkostum the Reds, di awal-awal kedatangan Klopp ke Stadion Anfield.
Hanya saja ada dua tantangan yang berpotensi dihadapi Liverpool. Pertama, klub tersebut perlu mendapat izin dari Dewan Liga Primer, jika ingin mengontrak pemain baru di luar bursa transfer.
Tantangan kedua dari sisi kebugaran para jugador tersebut. Lantaran dalam beberapa bulan terakhir, mereka tidak mengikuti kompetisi seperti pesepakbola lainnya, maka perlu ada pelatihan tambahan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
