Kamis 12 Nov 2020 18:51 WIB

Berawal dari Foto Juru Parkir, Akbar Pemulung Pun Viral

Hermawan adalah juru parkir yang memotret Akbar saat sedang mengaji

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Muhammad Al Gifari berpose disela pertemuannya dengan Syekh Ali Jaber di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/10). Dalam pertemuannya tersebut, Syekh Ali Jaber berencana memberangkatkan Umrah Muhammad Al Gifari atau yang akrab disapa Akbar dan mengangkatnya menjadi anak angkat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Muhammad Al Gifari berpose disela pertemuannya dengan Syekh Ali Jaber di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/10). Dalam pertemuannya tersebut, Syekh Ali Jaber berencana memberangkatkan Umrah Muhammad Al Gifari atau yang akrab disapa Akbar dan mengangkatnya menjadi anak angkat. Foto: Abdan Syakura/Republika

IHRAM.CO.ID, GARUT -- Sosok Muhammad Gifari Akbar (16 tahun) atau Akbar mungkin tak akan muncul jika tak ada orang yang memotretnya ketika sedang mengaji di Jalan Braga, Bandung. Sosok itu adalah Hermawan (40) yang berprofesi sebagai juru parkir.

Awan, panggilan Hermawan menceritakan, ketika itu ia sedang memarkirkan dan menjaga kendaraan di sisi Jalan Braga. Cuaca saat itu sedang hujan rintik.

"Waktu itu sore, sekira jam 16.30 WIB hujan rintik. Saya lagi jaga kendaraan. Ada konsumen yang minta diantar ke seberang jalan. Saya antarkan," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (12/11).

Setelah mengantarkan orang menyeberang, Awan melihat seroang pemulung yang masih berusia muda sedang beristirahat sambil membaca Alquran di pelataran pertokoan. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengabadikan momen itu menggunakan ponselnya.

"Karena itu kan pemandangan yang bagaimana lah," kata lelaki yang telah menjadi juru parkir di Bandung sejak 1999 itu.

Ia mengaku tak mengenal sosok pemulung itu. Sebelumnya, ia tak pernah bertemu dengan pemulung muda tersebut di sekitaran tempatnya bekerja.

Setelah mengabadikan gambar, Awan kemudian mengunggah foto itu melalui akun Facebook miliknya pada malam hari. Namun, tak lama ia hapus kembali foto tersebut. Ia takut, foto pemulung yang membaca Alquran itu akan mendapat respon negatif dari warganet.

"Awalnya juga saya ragu-ragu buat buat posting, kasihan sama dia. Kan tanggapan di internet beragam. Takut malah jadi bikin malu," kata dia.

Namun setelah berpikir lama, pada sekira pukul 21.30 WIB, ia kembali mengunggah foto tersebut di laman Facebook. Ia tak lagi memantaunya hingga keesokan harinya.

Namun, ketika ia kembali membuka Facebook, banyak komentar yang masuk dalam foto yang diunggahnya. Bahkan, istrinya memberi tahu kalau fotonya itu sudah ada yang mengunggah ulang melalui Instagramnya, @awan_rozy. Baru setelah itu, Awan memberanikan diri mengunggah fotonya itu ke Instagram.

"Memang setelah saya unggah itu banyak yang bertanya terkait keberadaan anak itu. Banyak yang mau bantu. Tapi saya tidak tahu dia di mana," kata dia.

Akhirnya pemulung itu akhirnya ditemukan. Belakangan diketahui, ia bernama Akbar dan berasal dari Kabupaten Garut. Setelah ditemukan, banyak bantuan berdatangan kepada Akbar.

Awan mengaku tak merasa iri dengan banyaknya bantuan yang diterima Akbar. Baginya, hal itu sudah menjadi jalan kehidupan yang telah diatur oleh Allah Swt.

"Saya foto anak yang mengaji itu, karena anak saya juga lagi program hafidz. Saya suka kalau ada anak kecil mengaji, apalagi dia pemulung. Bagi saya itu pemandangan yang luar biasa," kata dia.

Awan sudah merasa senang dan bahagia fotonya bisa membuat Akbar terbantu. Sebab, ia tak bisa membantu dari materil.

"Saya dari dulu tak bisa berbagi apa-apa. Namun saya ingat kalau berbagi foto juga berbagi kebaikan. Akhirnya saya putuskan dengan mengunggahnya," kata dia.

Bagi Awan, kejadian itu harus menjadi titik balik bagi kehidupan Akbar. Jika Akbar ingin hidupnya berubah, sekarang adalah saatnya.

"Saya bangga bisa dimudahkan jalannya. Belum tentu semua orang dapat kesempatan seperti ini. Mudah-mudahan dia menjadi lebih baik ke depannya," kata ayah dua anak itu.

Kini, Akbar diangkat anak oleh Syekh Ali Jaber. Ia akan dididik di pesantren milik Syekh Ali yang berlokasi di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur, agar dapat menjadi orang yang berguna bagi agama dan bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement