Kamis 12 Nov 2020 14:41 WIB

Negara Bagian Georgia Tegaskan tidak Ada Kecurangan Pilpres

Di Georgia, Joe Biden unggul 14 ribu suara dibanding Donald Trump

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Seorang wanita berjalan melewati poster pemilihan kandidat oposisi Romeo Parulava di Tbilisi, Georgia, 16 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/ZURAB KURTSIKIDZE
Seorang wanita berjalan melewati poster pemilihan kandidat oposisi Romeo Parulava di Tbilisi, Georgia, 16 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Sekretaris Negara Georgia, Amerika Serikat (AS) Brad Raffensperger mengatakan tidak ada tanda-tanda kecurangan dalam penghitungan suara. Di negara bagian itu, Presiden terpilih AS Joe Biden unggul 14 ribu suara dibandingkan Donald Trump dalam pemilihan pekan lalu.  

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi CNN, Kamis (12/11), Raffensperger mengatakan karena ketatnya perbandingan suara antara kedua kandidat presiden ia telah memerintahkan penghitungan ulang. Tetapi sejauh ini, total suara yang berhasil dihitung tidak berbeda dari angka yang diumumkan sebelum.

Baca Juga

Sudah hampir semua suara dihitung, Biden unggul 0,3 persen suara. Dalam kesempatan tersebut Raffensperger ditanya mengenai kecurangan yang dituduhkan Trump dan kroni-kroninya di Partai Republik.

"Kami telah menggelar penyelidikan tapi kami tidak melihat sesuatu yang meluas," katanya.

Ia menambahkan hingga saat ini belum ada bukti kesenjangan besar yang menurunkan keunggulan Biden. Raffensperger mengatakan ia juga yakin penghitungan suara dengan tangan yang akan selesai pada 20 November tidak akan mengubah hasil penghitungan suara dengan mesin.

"Kami yakin suara dihitung dengan akurat," katanya.

Penghitungan suara ulang di Georgia dilakukan karena Partai Republik dan Trump tidak menerima hasil pemilu. Mereka melakukan gugatan hukum di sejumlah negara bagian untuk mengubah hasil penghitungan suara. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement