Kamis 12 Nov 2020 09:55 WIB

Deflasi Tiga Bulan, Kini Kota Bekasi Inflasi 0,01 Persen

Hal ini ditandai dengan naiknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai 10 persen.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Inflasi (ilustrasi)
Inflasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Kota Bekasi mengalami inflasi sebesar 0,01 persen pada Oktober 2020. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan daya beli di wilayah ini, setelah mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, meyakini kalau inflasi yang terjadi di wilayahnya bulan lalu merupakan sinyal positif untuk pemulihan ekonomi. Hal ini ditandai dengan naiknya angka Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai 10 persen.

“Kalau kita lihat dari tren kemarin, sekarang sudah naik berarti ekonomi kita kan minimal tidak anjlok, tapi PAD meningkat 10 persen berarti ekonomi memang jalan dong,” kata Pepen, Rabu (11/11).

Pepen mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2020 sebesar -3,49 persen atau lebih kecil dibandingkan kuartal II-2020 yakni -5,32 persen menjadi pertanda baik bagi ekonomi tiga bulan ke depan.

“Kalau pertumbuhan ekonomi nasional kan minus 3,49 ya dari minus 5. Besar kemungkinan kuartal empatnya lebih kecil minusnya,” ujar dia.

Adapun, dibandingkan dengan kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 5,05 persen. Secara kumulatif, ekonomi Indonesia sejak Januari hingga September 2020 masih mengalami kontraksi 2,03 persen.

Secara kuartalan, PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif, yaitu 5,05 persen. Artinya, kata Suhariyanto, terjadi perbaikan ekonomi signifikan yang bisa jadi modal bagi memperbaiki kuartal IV.

Secara tahunan, meskipun kontraksi sebesar 3,49 persen, tetapi kontraksinya tidak sedalam kuartal II 2020 yang sebesar 5,32 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement