Rabu 11 Nov 2020 23:28 WIB

Penyaluran Kredit Fintech Naik Signifikan Selama Pandemi

Penyaluran kredit Fintech sepanjang 2020 tumbuh 122 persen

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Aftech dan Direktur Utama PT. Investree Radhika Jaya (Investree) Adrian Gunadi menyatakan penyaluran kredit Fintech sepanjang 2020 naik signifikan
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Aftech dan Direktur Utama PT. Investree Radhika Jaya (Investree) Adrian Gunadi menyatakan penyaluran kredit Fintech sepanjang 2020 naik signifikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) menyebut total akumulasi penyaluran kredit oleh fintech selama 2020 tumbuh 122 persen. Ketua Aftech, Adrian Gunadi mengatakan total pendanaan yang disalurkan sudah mencapai sekitar Rp 170 triliun atau 12 miliar dolar AS.

"Sementara outstanding kredit mencapai sekitar satu miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,2 triliun," katanya dalam Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (11/11).

Aftech terdiri dari 156 fintech terdaftar di OJK yang 40 persen diantaranya fokus pada pendanaan UMKM dan produktif. Pertumbuhan kreditnya secara tahunan mencapai 27 persen, di atas rata-rata industri penyalur kredit, seperti misalnya perbankan.

Adrian mengatakan fintech memainkan peran penting di masa pandemi untuk tetap menjaga keberlangsungan usaha UMKM. Karena di masa seperti ini, UMKM kesulitan mendapatkan suntikan modal dari sektor-sektor formal. Ini membuat fintech bisa tumbuh signifikan.

"Dari pertumbuhan yang cukup besar ini juga kita masih bisa manage rasio kredit bermasalah sehingga tetap terkendali," katanya.

Di Investree sendiri, Adrian mengatakan pertumbuhan kreditnya lebih besar dari industri yakni sekitar 135 persen (yoy). Total penyaluran mencapai Rp 3,5 triliun atau hampir 250 juta dolar AS pada kuartal III 2020. Kredit disalurkan untuk sektor telekomunikasi, kesehatan, logistik, dan kebutuhan pokok.

Sejumlah sektor konsumer juga masih cukup berdaya tahan. Selain itu, Investree juga ikut menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional dari pemerintah sekitar Rp 71 miliar atau lima miliar dolar AS sejak bulan Agustus 2020.

"Selain berkomitmen untuk menyalurkan kita juga perlu hati-hati untuk menyalurkannya pada orang yang tepat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement