Rabu 11 Nov 2020 21:55 WIB

Innalillahi, Ledakan Guncang Jeddah!

Ledakan guncang Jeddah, Arab Saudi, saat diplomat Eropa berkumpul

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Elba Damhuri
Kota Jeddah
Foto: Saudi Ministry of Media via AP
Kota Jeddah

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Gangguan keamanan melanda Arab Saudi. Sebuah ledakan terjadi di sebuah pemakaman kota Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (11/11). Beberapa orang terluka dalam kejadian tersebut.

Ledakan itu terjadi ketika sejumlah diplomat Eropa menggelar acara peringatan tahunan berakhirnya Perang Dunia I di sebuah memorial di pemakaman tersebut. 

“Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan IED (improvised explosive device/alat peledak improvisasi) pagi ini, yang melukai beberapa orang," Kata kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Aljazirah.

Prancis mengutuk keras serangan tersebut. Ia mendesak warganya yang tinggal di Saudi untuk meningkatkan kewaspadaan. "Secara khusus, lakukan kebijaksanaan dan jauhi semua pertemuan dan berhati-hatilah saat bergerak," kata Kementerian Luar Negeri Prancis.

Pejabat Saudi belum merilis komentar atau keterangan terkait serangan tersebut. Media pemerintah pun belum melaporkan tentang insiden itu. Ledakan di Jeddah terjadi saat Prancis sedang berusaha mencairkan kembali hubungan dunia Muslim.

Presiden Prancis Emmanuel Macron diketahui telah menjadi sasaran kritik karena bertekad mempertahankan hak di negaranya untuk membuat serta menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Tak hanya itu, Macron sempat membuat pernyataan dengan menyebut Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.

Pernyataan itu terlontar saat dia menghadiri upacara peringatan Samuel Paty, seorang guru di Paris yang dipenggal oleh muridnya pada 16 Oktober lalu. Pemenggalan itu terjadi setelah Paty menunjukkan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar kelas kebebasan berbicara.

Sikap dan pernyataan Macron dianggap menggelorakan sentimen anti-Islam. Demonstrasi dan seruan boikot terhadap produk Prancis menggema di beberapa negara dengan mayoritas penduduk Muslim. 

BACA JUGA: Mengapa Tiba-Tiba Turki Evakuasi Pangkalan Militer Terbesarnya?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement