Rabu 11 Nov 2020 21:38 WIB

Firmino Bisa Kembali Moncer, Ini Penyebabnya

Firmino menjadi pemain pertama yang ditarik keluar oleh pelatih Jurgen Klopp

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Roberto Firmino merayakan gol penentu kemenangan Liverpool pada laga Wolverhampton Wanderers FC melawan Liverpool di Molineux Stadium, Wolverhampton, Inggris, Jumat (24/1) dini hari.
Foto: Peter Powell/EPA-EFE
Roberto Firmino merayakan gol penentu kemenangan Liverpool pada laga Wolverhampton Wanderers FC melawan Liverpool di Molineux Stadium, Wolverhampton, Inggris, Jumat (24/1) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Performa impresif rekrutan anyar Liverpool, Diogo Jota, dinilai menjadi salah satu penyebab mulai terpinggirkannya Roberto Firmino di skuat The Reds. Namun, apabila menilik catatan statistik penampilannya pada awal musim ini, pemain asal Brasil itu memang tidak berada dalam kondisi terbaiknya.

Di laga kontra Manchester City, akhir pekan lalu, Firmino menjadi pemain pertama yang ditarik keluar oleh pelatih Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman itu memasukan Xherdan Shaqiri untuk menggantikan pemain berusia 29 tahun itu pada menit ke-56. Keputusan Klopp ini seolah meneruskan tren pada awal musim ini terkait kiprah Firmino di atas lapangan.

Mantan penyerang Hoffenheim itu boleh saja tidak pernah absen dalam starting line-up Liverpool di delapan laga di pentas Liga Primer Inggris musim ini, tapi Firmino hanya sekali tampil penuh selama 90 menit laga. Sisanya, Firmino selalu ditarik keluar oleh Klopp. Langkah Klopp ini bisa dimaklumi jika menilik kontribusi pemain yang biasa disapa Bobby tersebut dalam bangunan serangan Liverpool.

Dari delapan penampilan di Liga Primer Inggris, Firmino tercatat hanya melepaskan enam operan di dalam kotak penalti lawan. Bahkan, berdasarkan data statistik dari FBRef, yang dilansir Manchester Evening News, ada 58 pemain di pentas Liga Primer Inggris musim ini yang memiliki catatan lebih baik dari Firmino dalam urusan melepaskan operan di dalam kotak penalti lawan.

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada musim lalu, catatan Firmino ini cenderung mengalami penurunan. Pada musim lalu, rataan operan Firmino di dalam kotak penalti lawan sekitar 1,05 per 90 menit. Sementara pada musim ini, rataan operan Firmino turun menjadi 0,87. Tidak hanya soal operan di dalam kotak penalti, aspek lain dalam kontribusi Firmino dalam serangan The Reds ternyata juga mengalami penurunan.

''Berdasarkan statistik dari Understat, rataan tembakan dan operan kunci yang dilepaskan Firmino per 90 menit pada musim ini menjadi catatan terendah penyerang timnas Brasil itu pada periode yang sama sejak resmi memperkuat Liverpool pada lima tahun lalu,'' tulis laporan Liverpool Echo, Rabu (11/11).

Rata-rata Firmino mencatatkan total 4,6 per 90 menit untuk dua aspek penampilan itu pada musim debutnya bersama Liverpool. Firmino mencatatkan rataan terendah untuk aspek ini pada musim 2018/2019. Pada saat itu, Firmino mencatatkan 4,0 per 90 menit. Sedangkan, pada musim ini, Firmino hanya mencatkan 3,1 per 90 menit.

''Keputusan Klopp untuk memberikan Firmino kesempatan beristirahat bukanlah ide yang buruk. Pada musim lalu, Firmino tidak pernah absen di pentas Liga Primer Inggris. Pun di kancah Liga Champions. Firmino hanya absen di lima laga, dua di kancah Piala FA dan tiga di arena Piala Liga Inggris. Belum lagi dengan catatan penampilan bersama timnas Brasil,'' lanjut laporan Liverpool Echo.

Firmino selalu tampil memperkuat timnas Brasil sejak awal musim 2017/2018. Bahkan, lima hari setelah mengantarkan Liverpool meraih titel Liga champions pada 2019, Firmino sudah merumput bersama tim Selecao. Kondisi ini pun mulai memberikan dampak pada performa pemain yang mengawali karier di Figueirense tersebut. Terlebih, gaya permainan yang diterapkan Klopp di Liverpool mengharuskan pemain, termasuk di lini serang, untuk melakukan pressing ketat.

Pada musim ini, Firmino tercatat jarang melakukan pressing atau tekanan kepada pemain bertahan lawan. Sejak Agustus 2017 hingga akhir musim lalu, Firmino rata-rata melakukan tekanan selama 22,9 per 90 menit. Namun, pada musim ini, angka ini turun menjadi 16,7 per 90 menit. Kendati begitu, ada statistik yang menarik dari performa Firmino musim ini.

Meski jarang melakukan pressing, tapi proporsi pressing dan tekel yang dilakukan Firmino di sepertiga akhir lapangan atau di depan kotak penalti lawan pada musim ini meningkat tajam, dari 45 persen ke 54 persen. Tidak hanya itu, Firmino juga lebih banyak melakukan tekel di sepertiga akhir lapangan, dengan 37 persen berbanding 31 persen yang dicatatkan pada musim lalu.

Kendati jumlah sentuhannya di sepertiga akhir lapangan cenderung rendah, hanya sekitar 46 persen pada musim ini, tapi ada perubahan dari gaya permainan Firmino. Dengan semua catatan statistik itu artinya pemain bernomor punggung sembilan itu lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan tengah ketimbang di dalam kotak penalti lawan dan lebih sering berupaya merebut bola atau bertahan di sepertiga akhir lapangan.

''Tidak mengejutkan apabila kontribusinya terhadap serangan Liverpool begitu rendah pada musim ini, karena dia lebih banyak turun ke lapangan tengah dan bekerja lebih keras dalam bertahan saat bola masih berada di depan mulut gawang lawan. Mungkin, sedikit perubahan taktik yang dilakukan Klopp di lini serang Liverpool bisa membuat Firmino kembali menemukan performa terbaiknya,'' lanjut laporan Liverpool Echo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement