Rabu 11 Nov 2020 13:01 WIB

Jurnalis Radio Filipina Ditembak Mati di Depan Rumahnya

Maganes jurnalis ke-18 yang tewas dibunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte berkuasa

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Filipina. Polisi Filipina mengatakan seorang jurnalis radio tewas di depan rumahnya setelah ditembak oleh dua orang bersenjata yang melarikan diri dengan sepeda motor.
Foto: EPA-EFE / MARK R. CRISTINO
Bendera Filipina. Polisi Filipina mengatakan seorang jurnalis radio tewas di depan rumahnya setelah ditembak oleh dua orang bersenjata yang melarikan diri dengan sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Polisi Filipina mengatakan seorang jurnalis radio tewas di depan rumahnya setelah ditembak oleh dua orang bersenjata yang melarikan diri dengan sepeda motor. Empat tahun lalu, Virgilio Maganes berhasil lolos dari percobaan pembunuhan.

Virgilio Maganes tinggal di provinsi Pangasinan, sebelah barat laut Manila. Polisi mengatakan Maganes ditembak enam kali dan tewas ditempat.

Baca Juga

Pada Rabu (11/11), Aljazirah melaporkan Serikat Jurnalis Nasional Filipina (NUJP) mencatat Maganes jurnalis ke-18 yang tewas dibunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte berkuasa pada 2016 lalu dan yang ke-190 sejak Ferdinand Marcos digulingkan tahun 1986. Sejumlah pelaku pembunuhan tidak pernah dibawa ke pengadilan.

Maganes sempat selamat dari percobaan pembunuhan sebelumnya. Saat itu, ia berpura-pura sudah mati.

"Kami meminta pihak berwenang bekerja cepat untuk menuntaskan pembunuhannya, yang dapat berkaitan dengan percobaan pembunuhannya pada 8 November 2016, ketika pelaku penembakan dengan sepeda motor menembak becak yang ia tumpangi," kata NUJP dalam pernyataan mereka.

Dalam kejadian itu pelaku penembakan meninggalkan catatan di lokasi kejadian. "Saya pengedar narkoba, jangan meniru saya," tulis pelaku.

Pesan-pesan semacam itu biasa ditemukan di pembunuhan ekstrayudisial selama delapan tahun perang narkoba yang dicanangkan Duterte, langkah yang telah menewaskan ribuan orang.

Polisi Filipina mengatakan mereka belum menentukan motif serangan Maganes. Komite Perlindungan Jurnalis Filipina (CPJ) mengatakan tahun ini setidaknya sudah dua jurnalis yang tewas dibunuh dan keduanya belum terpecahkan.

Gugus Tugas Kantor Presiden dalam Keamanan Media yang dibentuk untuk memecahkan pembunuhan wartawan menggambarkan pembunuhan Maganes sebagai 'aksi pengecut'. Mereka berjanji memburu orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ni.

Menteri Kehakiman Filipina Menardo Guevarra mengatakan baik pembunuhan Maganes dan percobaan pembunuhan terhadapnya pada tahun 2016 lalu akan diselidiki, apakah kedua kejadian itu berkaitan dengan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement