Rabu 11 Nov 2020 08:43 WIB

Serial Drama Industry Mulai Tayang di HBO

'Industry' menceritakan sekelompok bankir muda yang bekerja di bank London.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Serial Industry besutan HBO memberikan gambaran tentang isu gender, ras, kelas, dan penghargaan di dunia bisnis.
Foto: dok. HBO
Serial Industry besutan HBO memberikan gambaran tentang isu gender, ras, kelas, dan penghargaan di dunia bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa jadinya jika sekelompok lulusan muda bersaing menempati posisi permanen di sebuah bank internasional terkemuka di London? Ambisi para karyawan belia itu hadir di "Industry", serial drama delapan episode dari HBO.

Serial ini telah tayang di HBO dan HBO GO mulai 10 November 2020. Tayangan besutan kreator Mickey Down dan Konrad Kay itu dibintangi Myha’la Herrold, Marisa Abela, Harry Lawtey, David Jonsson, Nabhaan Rizwan, dan masih banyak lagi.

Baca Juga

"Industry" memberikan gambaran tentang isu gender, ras, kelas, dan penghargaan di dunia kerja. Para tokohnya yang merupakan pemikir muda menempa diri dalam lingkungan penuh tekanan, di mana sistem berkuasa.

Harper Stern (Myha’la Herrold), perempuan muda berbakat dari New York, datang ke London untuk bergabung dengan perusahaan bergengsi Pierpoint & Co. Dia selalu berusaha membuktikan diri sebagai karyawan terbaik di kelas pasca sarjana.

Keinginan Harper kian meningkat ketika ia dikelilingi orang-orang yang lahir dengan keistimewaan. Salah satunya Yasmin (Marisa Abela) yang lelah diremehkan secara profesional meski memiliki berbagai privilege karena latar belakangnya.

Selain Harper dan Yasmin, Robert (Harry Lawtey) juga berusaha membuktikan diri di Pierpoint & Co. Robert yang bergabung dengan bank tersebut dengan latar belakang kelas pekerja, percaya bahwa meritokrasi akan memberikan jarak dengan masa lalunya.

Sosok lain yang juga ada dalam persaingan termasuk teman sekamar Robert, Gus (David Jonsson), yang berasal dari Eton dan Oxford. Begitu pula Hari (Nabhaan Rizwan) yang memimpikan bekerja di dunia perbankan sepanjang hidupnya.

Dalam ekosistem hierarki Pierpoint, para lulusan muda itu mengincar posisi Managing Director yang kelak akan mereka capai. Sementara, figur-figur senior diam-diam takut dan bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan posisi mereka.

Deretan lulusan baru dari universitas itu harus memenuhi keinginan dan ekspektasi mentor dan industri yang setinggi langit. Pada akhirnya, semua itu memengaruhi perilaku mereka dan kesempatan untuk menemukan identitas diri mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement