Selasa 10 Nov 2020 16:08 WIB

Petakan Potensi Bencana, Bima Arya Susur Sungai Ciliwung

Kelanjutan susur Ciliwung disesuaikan dengan tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto lakukan ekspedisi susur Sungai Ciliwung bersama Satgas Ciliwung dan relawan untuk memetakan potensi bencana, Selasa (10/11).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto lakukan ekspedisi susur Sungai Ciliwung bersama Satgas Ciliwung dan relawan untuk memetakan potensi bencana, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Memperingati Hari Ciliwung pada 11 November, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto bersama tim Satgas Ciliwung dan relawan menggelar ekspedisi susur Sungai Ciliwung pada Selasa (10/11). Ekspedisi susur sungai ini dilakukan guna memetakan potensi bencana jelang puncak musim penghujan.

"Kita akan menyusuri Sungai Ciliwung ke arah Jakarta. Ini rasanya belum pernah dilakukan, jadi kita sudah perhitungkan dan sudah siapkan semua," kata Bima Arya di tengah persiapan sebelum berangkat menggunakan perahu karet.

Dia menjelaskan, alasan pertama ekspedisi susur Sungai Ciliwung ini dilakukan yakni untuk melakukan pemetaan titik-titik penyebab bencana banjir dan longsor. Mulai dari sampah, hingga bangunan yang melanggar daerah sepadan sungai.

"Dari sini (Sukaresmi), Kedunghalang Kota Bogor melewati Depok, sampai nanti di ujung di Pintu Air Manggarai, kita akan petakan. Semua titik-titik yang menjadi persoalan yang menyebabkan bencana longsor dan banjir," ujar dia.

Nantinya, di ujung Pintu Manggarai, pihaknya akan merekapitulasi hasil pemetaan selama ekspedisi, kemudian akan disampaikan ke seluruh otoritas mulai dari kementerian, kepala daerah Kabupaten Bogor, Depok, dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami juga, meminta atensi dari bapak presiden (Jokowi), kalau bapak presiden kemarin-kemarin sudah mengkampanyekan Sungai Citarum, nah kita ingin bapak presiden. juga memberikan atensi khusus, kepada Ciliwung ini," ujarnya.

Selain mengenai kebersihan sungai, Bima Arya juga membahas tentang keselamatan warga. Di mana Sungai Ciliwung bersentuhan dengan ribuan orang, dan memiliki beberapa potensi bencana. Khususnya memasuki musim puncak penghujan pada Januari 2021.

Sejauh ini, lanjut dia, Kota Bogor sudah melakukan upaya perbaikan terhadap sungai Ciliwung. Dia mengklaim, dalam dua tahun terakhir ada peningkatan dan perbaikan Sungai Ciliwung yang melintasi Kota Bogor ini.

"Kita sudah jalankan Satgas Ciliwung ini dua tahun dan dianggarkan APBD. Berdasarkan catatan kita banyak improvement, banyak perbaikan dalam hal timbunan sampah, dan kebersihan. Karena teman-teman ini fulltime tiap hari, nah kami ingin yang dilakukan di Bogor juga dilakukan di daerah-daerah lain juga," kata Bima Arya.

Titik start ekspedisi susur sungai ini dimulai dari kawasan Sukaresmi, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Dalam pantauan Republika, Bima Arya bersama tim berangkat sekitar pukul 10.00 WIB.

Diperkirakan, mereka akan tiba di Depok sore hari dan bermalam kemudian dilanjutkan ke Jakarta, tepatnya hingga Pintu Air Manggarai. Di lokasi yang sama, Komandan Regu (Danru) BPBD Kota Bogor, Maruli Sinambela menyebutkan ada beberapa kesulitan dalam ekspedisi susur sungai ini.

“Ada beberapa jeram yang sulit dilewati dan ada beberapa titik pendangkalan,” ujar Maruli kepada Republika.

Dia menambahkan, ketika turun hujan nanti, maka kelanjutan dari susur Sungai Ciliwung akan disesuaikan dengan tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa. Jika TMA di Katulampa masih normal dengan kondisi 40 cm, maka susur sungai akan terus dilanjutkan.

“Kalau di atas 40 cm kita berhentikan karena resiko sangat riskan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement