Selasa 10 Nov 2020 05:16 WIB

PMI Kirim Bantuan ke Lokasi Terdampak Erupsi Merapi

Bantuan logistik berupa pakaian hazmat, face shield, dan masker bedah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan logistik maupun personel ke lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said mengatakan bantuan logistik berupa pakaian hazmat, face shield, dan masker bedah.

"Selain menyalurkan bantuan, kami juga mengerahkan sejumlah relawan ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi warga dan lainnya dalam upaya meminimalisasikan dampak dari bencana tersebut," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/11).

Baca Juga

Ia mengatakan, bantuan akan didistribusikan ke pengungsi, warga serta petugas yang tengah melakukan operasi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi. Sebab, dampak dari debu erupsi gunung tersebut bisa mengganggu saluran pernafasan.

Selain itu, saat ini sedang pandemi COVID-19 sehingga bantuan itu harus disegerakan. Sudirman mengatakan, relawan yang diterjunkan untuk mengevakuasi warga di sejumlah desa di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. 

Relawan menyiapkan lokasi pengungsian yang mengikuti standar protokol kesehatan COVID-19 untuk warga di 13 desa yang tinggal di KRB. Sudirman mengatakan, evakuasi dilakukan PMI bersama petugas lainnya dari unsur pemerintahan, TNI, polri dan potensi SAR lainnya setelah terjadi peningkatan status Gunung Merapi dari waspada (level 2) menjadi siaga (level 3) pada Kamis, (5/11).

Seperti di Kabupaten Magelang, puluhan relawan PMI dikerahkan membantu evakuasi kelompok rentan yakni ibu hamil, balita dan lanjut usia dari empat dusun di Desa Keningar. 

Sementara, Kepala Markas PMI Magelang Arief Setiohadi mengatakan dua unit ambulans PMI menjemput kelompok rentan dari rumah tinggal menuju lokasi pengungsian di gedung SDN Ngrajek dan rumah Kepala Desa setempat. "Dalam proses evakuasi itu kami berkoordinasi dengan petugas Damkar, BPBD dan TNI,” ungkapnya.

Sedikitnya sebanyak 512 jiwa telah dievakuasi tim gabungan ke sejumlah titik pengungsian. Di pengungsian, PMI menerapkan protokol kesehatan terhadap pengungsi. 

Selain itu, PMI Magelang juga membangun dapur umum (DU) untuk memenuhi kebutuhan pangan pengungsi. "Personel yang bertugas di DU PMI sebanyak 14 personel dalam pelayanan memasak di Tea Tamanagung sejak Sabtu, (7/11) hingga satu pekan ke depan,” katanya.

Informasi yang dihimpun, di Kabupaten Magelang terdapat tiga desa berstatus KRB di Kecamatan Dukun, Magelang yakni Desa Paten, Krinjing, dan Ngargomulyo. Di daerah ini terdapat 795 pengungsi di sembilan titik pengungsian.

Staf Humas PMI Boyolali Mohammad Aziz Nugraha menjelaskan ada tiga desa berstatus KRB di Kecamatan Selo antara lain Desa Jrakah, Klakah, dan Tlogolele. "Puluhan warga pada hari ini yang berada di KRB sudah kami evakuasi bersama petugas dan relawan lainnya," ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Bagian Logistik PMI Pusat Ilham Huznul mengatakan pada tahap pertama bantuan yang didistribusikan ke wilayah terdampak bencana di Yogyakarkat yakni hazmat sebanyak seribu buah dan face shield seribu pieces. Kemudian untuk ke Jawa Tengah, sebanyak 3 ribu buah hazmat, tiga ribu buah face shield dan masker bedah sebanyak 50 ribu buah. 

"Bantuan untuk tahap berikutnya sudah kami siapkan dan untuk segera disalurkan ke lokasi terdampak," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement