Ahad 08 Nov 2020 14:35 WIB

Pertamina Hulu Mahakam Kontrak Rig 96 Juta Dolar AS

Kontrak penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) (ilustrasi).
Foto: Pertamina
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

 

Baca Juga

 

JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, melanjutkan penggunaan jack-up rig Hakuryu-14 di WK Mahakam, dengan nilai kontrak 96 juta dolar AS.

Direktur Utama PHI Chalid Said Salim, selaku Kuasa Direktur Utama PHM, dan Direktur Konsorsium PT Segara Laju Perkasa - PT Japan Drilling Indonesia Ferry F Karwur, menandatangani kontrak tersebut, disaksikan oleh Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi.

"Kontrak ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam," kata Chalid, Ahad (8/11).

Chalid menambahkan, PHM akan terus mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasi. "Penerapan K3LL selalu menjadi prioritas kami agar tidak ada kendala dan proyek dapat selesai sesuai jadwal yang ditetapkan," kata dia.

Sesuai kontrak, jack-up rig Hakuryu-14 akan mulai beroperasi pada kuartal II 2021 dan akan melakukan pengeboran di lapangan Peciko, South Mahakam, Sisi Nubi dan Bekapai. Termasuk pengeboran sumur eksplorasi MPT-1X dan pengeboran pengembangan di tiga anjungan baru di lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi menyambut baik realisasi proyek di tengah masa pandemi seperti saat ini. SKK Migas mendorong agar keberhasilan investasi ini dapat dilanjutkan dengan investasi-investasi lain sesuai kesepakatan yang tertuang dalam Work Program & Budget (WP&B) yang telah disetujui bersama antara SKK Migas dan PHM.

Realisasi investasi oleh PHM sangat diharapkan untuk mendukung pencapaian target 2020 dan target 1 juta BOPDdan 12 BSFCD pada 2030. "SKK Migas berharap pelaksanaan kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dan transfer teknologi," kata Erwin.

Dia menambahkan, sesuai arahan manajemen, Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas akan terus bekerja sama dengan KKKS dalam memenuhi kebutuhan peralatan-peralatan utama kegiatan pengeboran seperti jack-up rig ini. Dengan begitu, program kerja KKKS pada 2021 dapat berjalan dengan baik.

Hal ini adalah upaya yang dilakukan oleh SKK Migas di masa-masa sulit seperti sekarang. SKK Migas dan KKKS tetap berkomitmen untuk tetap melaksanakan dan mempercepat proses pengadaan barang dan jasa guna memastikan terjaganya efek berganda di industri hulu migas.

"Kami meyakini dengan tetap berjalannya proses pengadaan barang dan jasa, maka pertumbuhan ekonomi di industri hulu migas dapat dijaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Erwin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement